Tuesday, March 26, 2013
Kesehatan
PENCEGAHAN CACAT & PERAWATAN DIRI PENDERITA KUSTA
Cara Mengisi Tingkat Cacat Pada Kartu Penderita
Dilakukan pada waktu mulai pengobatan, dan pada waktu RFT. Contoh: Ada penderita yang mempunyai mata tetap utuh, tangan kanannya mati rasa, tangan kirinya mati rasa dan kiting, kaki kanan lunglai tetapi kaki kiri utuh.
Tabel
II.12.
Cara
pengisian tingkat cacat pada kartu penderita
WAKTU
PEMERIKSAAN
|
TANGGAL
|
MATA
|
TANGAN
|
KAKI
|
NILAI
TERTINGGI
|
JUMLAH
NILAI
|
|||
KA
|
KI
|
KA
|
KI
|
KA
|
KI
|
||||
Pertama
|
6/03/10
|
0
|
0
|
1
|
2
|
2
|
0
|
2
|
5
|
RFT
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PENCEGAHAN CACAT &
PERAWATAN DIRI
Program
pencegahan cacat sebenarnya sudah dimulai sejak dari penemuan penderita.
Berikut
adalah komponen kegiatan pencegahan cacat:
1.
Penemuan dini penderita sebelum cacat
2.
Mengobati penderita dengan MDT sampai
RFT
3.
Deteksi dini adanya reaksi kusta dengan
pemeriksaan fungsi saraf secara rutin
4.
Menangani reaksi
5.
Penyuluhan
6.
Perawatan diri
7.
Menggunakan alat bantu untuk mencegah
bertambahnya kecacatan yang terlanjur diderita.
8.
Rehabilitasi medis (operasi
rekonstruksi)
Penderita harus mengerti bahwa
pengobatan MDT sudah (atau akan) membunuh bakteri kusta. Tetapi cacat pada
mata, tangan atan kakinya yang terlanjur terjadi akan tetap ada seumur
hidupnya, sehingga dia harus bisa melakukan perawatan diri dengan rajin agar
cacatnya tidak bertambah berat.
Prinsip
pencegahan bertambahnya cacat pada dasarnya adalah 3 M:
1.
Melindungi mata, tangan dan kaki dan
trauma fisik
2.
Memeriksa mata, tangan dan kaki secara
teratur
3.
Melakukan perawatan diri
0 Response to " PENCEGAHAN CACAT & PERAWATAN DIRI PENDERITA KUSTA"
Post a Comment