Saturday, March 9, 2013
Kesehatan
INFERTILITAS WANITA
dr. Nusratuddin A, dr. Telly Tessy, SPOG
BATASAN :
Infertilitas didefenisikan sebagai ketidakmampuan pasangan
suami istri (pasutri) untuk menghasilkan kehamilan, atau untuk membawa
kehamilan sampai cukup bulan setelah selama 12 bulan atau lebih melakukan
senggama teratur tanpa kontrasepsi.(1)
KLASIFIKASI : (1,2)
·
Infertilitas primer : bila pasutri belum pernah hamil sama
sekali
·
Infertilitas sekunder : bila pasutri sudah pernah hamil dan
sekarang
menghendakinya
lagi
ETIOLOGI : (1,3,4)
- Faktor pria/spermatozoa (25
- 30 %)
- Faktor ovulasi (20
- 25 %)
- Faktor serviks ( 5 %
)
- Faktor tuba (20
- 40 %)
- Faktor uterus (5 - 10 %)
- Faktor peritoneum/endometriosis (30
- 40 %)
- Idiopatik (10
- 15 %)
DIAGNOSIS : (2,3,4,5)
Diagnosis
infertilitas biasanya ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis, dan
pemeriksaan-pemeriksaan infertilitas.
Anamnesis
Anamnesis
dilakukan pada pertemuan pertama kali dengan pasutri yang meliputi :
·
Umur pasutri
·
Riwayat siklus haid, umur menarke,
riwayat kehamilan yang lalu, riwayat pembedahan terutama daerah pelvik
·
Lamanya perkawinan, lamanya
berusaha untuk hamil, perkawinan keberapa, riwayat perkawinan sebelumnya
·
Kenaikan/penurunan berat badan yang
berlebihan
·
Aktifitas latihan fisik yang
berlebihan
·
aktifitas latihan fisik yang
berlebihan
·
Stres emosional
Pemeriksaan fisis :
Setelah
anamnesis dilakukan beberapa pemeriksaan fisis yang meliputi :
·
Periksa adanya hirsuitisme atau
jerawat
·
Palpasi kelenjar tiroid
·
Periksa galatktore
·
Pemeriksaan ginekologi untuk
menilai vagina, serviks, uterus dan adneksa
Pemeriksaan infertilitas :
Pemeriksaan
infertilitas sesuai etiologi meliputi :
1.
Faktor ovulasi dengan :
·
Pencatatan suhu basal badan (SBB)
·
Biopsi Endometrium dilakukan 2-3
menjelang haid berikutnya atau hari pertama haid.
·
Uji daun pakis dilakukan sekitar
perkiraan hari ovulasi
·
Kadar progesteron plasma dilakukan
pada hari ke 20-23 siklus haid
·
USG Transvaginal untuk memantau
jumlah dan diameter folikel
·
Laparoskopi
2.
Faktor serviks dengan :
·
Pemeriksaan kualitas lendir serviks
pada masa menjelang ovulasi
·
Uji paksa senggama pada hari ke
10-16 siklus haid dan dilakukan 6 - 8 jam setelah senggama
·
Deteksi antibodi sperma
3.
Faktor uterus dengan :
·
Histerosalpingografi (HSG)
dilakukan pada fase proliferasi hari ke 7 - 12
·
Laparoskopi
·
Histereskopi
·
USG
4.
Faktor Tuba dengan :
·
Histerosalpingografi (HSG)
·
Hidrotubasi
·
Pertubasi
5.
Faktor endometriosis dengan :
·
Laparoskopi dilakukan pasa fase
proliferasi
PENANGANAN : (2,3,6,7)
Penanganan
infertilitas wanita tergantung etiologinya.
Faktor ovulasi :
·
Clomiphene Cirate 50mg/hari selama
5 hari dimulai hari ke 5 siklus haid. Bila belum terjadi ovulasi dosis
ditingkatkan menjadi 100 - 150 mg/hari selama 5 hari.
·
Epimestriol 2x5mg/hari selama 10
hari dimulai hari ke 5 siklus haid. Dosis bisa ditingkatkan menjadi 3x5 mg/hari
jika belum terjadi ovulasi.
·
Bromocriptine 1-2 x 2,5mg/hari.
Pasa kasus hiperprolaktinemia yang berat dosis ditingkatkan menjadi 7,5 mg/hari
sampai kadar prolaktin normal.
·
Human Menopausal Gonadotrophine
(HMG) yang mengandung FSH 75IU dan LH 75IU dimulai hari ke 5-9 siklus haid.
Dosis bisa ditingkatkan bila dijumpai pertumbuhan folikel yang diinginkan.
Faktor serviks
:
Penanganan
faktor serviks meliputi :
·
Inseminasi buatan suami dengan atau
tanpa obat stimulasi ovarium
·
Fertilisasi invitro (FIV)
Faktor tuba :
Penanganan
faktor tuba sesuai kausa, meliputi :
·
Pemberian antibiotik sesuai dengan
jenis kuman penyebab penyakit radang panggul
·
Miomektomi untuk mengangkat mioma
uteri.
·
Operasi untuk koreksi kelainan
kongenital pada uterus.
Faktor tuba :
Bila
tes patensi tuba negatif dilakukan :
·
Operasi tuboplasti untuk koreksi
faktor tuba
·
Fertilisasi invitro (FIV)
Faktor endometriosis :
Penanganan
infertilitas karena endometriosis meliputi :
·
Pengobatan hormonal dengan Pil
kombinasi, tablet MPA, DMPA, Danazol, dan GnRh agonist.
·
Laparoskopi operatif.
·
Fertilitas invitro (FIV)
0 Response to "INFERTILITAS WANITA"
Post a Comment