Tuesday, September 22, 2015
Contoh Latar Belakang
Conotoh Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diemban dalam mewujudkan suatu bangsa yang berkarakter dan bercitra diri. Disamping itu, pendidikan merupakan hal yang signifikan dalam perkembangan dan pembangunan suatu bangsa. Oleh sebab itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas untuk menghasilkan sumber daya yang berkualitas dibutuhkan pendidikan (Arikunto,2012).
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan perilaku. Slameto (2010) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik secara keseluruhan sebagai hasil dari sebuah aktivitas yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Pembelajaran merupakan upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa (Hamdani,2011). Sugandi (2006) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Pembelajaran merupakan perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Di dalam pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani,2010). Sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan habis maka merekalah yang mendapat poin.
Model pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) terutama untuk menjelaskan konsep-konsep yang bersifat abstrak menjadi nyata / semi nyata. Model pembelajaran berperan sebagai komponen penunjang pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi guru dan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar serta meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diharapkan agar penyajian materi pelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan tidak hanya bersifat verbalistis. Materi ajar dapat disajikan dengan suatu rangkaian peristiwa yang sederhana sehingga kegiatan belajar tidak menjadi kegiatan yang membosankan bagi siswa. Selain itu model pembelajaran juga dapat merangsang gairah dan motivasi siswa karena adanya unsur gambar-gambar dengan warna-warna yang menarik perhatian siswa untuk belajar.
Dalam mempelajari Biologi yang dibutuhkan bukan semata-mata hanya menghafal tetapi harus memahami konsep dasarnya, karena pelajaran Biologi serba kompleks dan memerlukan nalar untuk menganalisanya. Salah satu pokok bahasan pelajaran Biologi di SMA adalah Sistem Ekskresi, yang membutuhkan pemahaman yang lebih karena konsep dasarnya cukup abstrak dan terdapat proses-proses yang cukup rumit sehingga tidak mudah dipahami oleh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dari Khoirun Nisak Endang Susantini (2006) di SMP Ma’arif 5 Pucuk Lamongan menunjukkan bahwa 46,67% siswa menganggap materi sistem ekskresi merupakan materi pokok yang cukup sulit untuk dipelajari. respirasi, sistem ekskresi dan sistem kekebalan tubuh akan sulit dipahami.
Natalina (2010), menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture mengalami peningkatan dari 72,47 (cukup) pada siklus I dan 78,1 pada Kelas XI IPA SMA N 1 UKUI TAHUN AJARAN 2009/2010,
Menurut Fauzi1 (2011) suatu pembelajaran dapat dinyatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Terpenuhinya rata-rata indikator capaian minimal 75% membuktikan bahwa dari penerapan metode pembelajaran kooperatif Picture And Picture tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.
Berdasarkan hasil observasi peneliti kesekolah yang akan diadakan penelitian, bahwa KKM disekolah tersebut adalah 70 dan persentase yang tidak lulus adalah sebesar 40%. Dan siswa yang lulus sebesar 60% hal ini disebabkan model pembelajaran dan situasi mengajar yang digunakan guru belum bervariasi sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia Di Kelas XI SMA RK Deli Murni Delitua Tahun Pembelajaran 2014/2015”
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan perilaku. Slameto (2010) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik secara keseluruhan sebagai hasil dari sebuah aktivitas yang dilakukan dalam waktu tertentu.
Pembelajaran merupakan upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antar siswa (Hamdani,2011). Sugandi (2006) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang mengubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Pembelajaran merupakan perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Di dalam pembelajaran siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru tetapi berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Picture and Picture merupakan sebuah model dimana guru menggunakan alat bantu atau media gambar untuk menerangkan sebuah materi atau memfasilitasi siswa untuk aktif belajar. Dengan menggunakan alat bantu atau media gambar, diharapkan siswa mampu mengikuti pelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan. Sehingga apapun pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan mampu meresap dalam hati, serta dapat diingat kembali oleh siswa. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis (Hamdani,2010). Sehingga siswa yang cepat mengurutkan gambar jawaban atau soal yang benar, sebelum waktu yang ditentukan habis maka merekalah yang mendapat poin.
Model pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) terutama untuk menjelaskan konsep-konsep yang bersifat abstrak menjadi nyata / semi nyata. Model pembelajaran berperan sebagai komponen penunjang pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi guru dan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan bahan ajar serta meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Penggunaan media dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diharapkan agar penyajian materi pelajaran menjadi lebih mudah dipahami dan tidak hanya bersifat verbalistis. Materi ajar dapat disajikan dengan suatu rangkaian peristiwa yang sederhana sehingga kegiatan belajar tidak menjadi kegiatan yang membosankan bagi siswa. Selain itu model pembelajaran juga dapat merangsang gairah dan motivasi siswa karena adanya unsur gambar-gambar dengan warna-warna yang menarik perhatian siswa untuk belajar.
Dalam mempelajari Biologi yang dibutuhkan bukan semata-mata hanya menghafal tetapi harus memahami konsep dasarnya, karena pelajaran Biologi serba kompleks dan memerlukan nalar untuk menganalisanya. Salah satu pokok bahasan pelajaran Biologi di SMA adalah Sistem Ekskresi, yang membutuhkan pemahaman yang lebih karena konsep dasarnya cukup abstrak dan terdapat proses-proses yang cukup rumit sehingga tidak mudah dipahami oleh siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dari Khoirun Nisak Endang Susantini (2006) di SMP Ma’arif 5 Pucuk Lamongan menunjukkan bahwa 46,67% siswa menganggap materi sistem ekskresi merupakan materi pokok yang cukup sulit untuk dipelajari. respirasi, sistem ekskresi dan sistem kekebalan tubuh akan sulit dipahami.
Natalina (2010), menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture mengalami peningkatan dari 72,47 (cukup) pada siklus I dan 78,1 pada Kelas XI IPA SMA N 1 UKUI TAHUN AJARAN 2009/2010,
Menurut Fauzi1 (2011) suatu pembelajaran dapat dinyatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Terpenuhinya rata-rata indikator capaian minimal 75% membuktikan bahwa dari penerapan metode pembelajaran kooperatif Picture And Picture tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.
Berdasarkan hasil observasi peneliti kesekolah yang akan diadakan penelitian, bahwa KKM disekolah tersebut adalah 70 dan persentase yang tidak lulus adalah sebesar 40%. Dan siswa yang lulus sebesar 60% hal ini disebabkan model pembelajaran dan situasi mengajar yang digunakan guru belum bervariasi sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia Di Kelas XI SMA RK Deli Murni Delitua Tahun Pembelajaran 2014/2015”
0 Response to "Conotoh Latar Belakang Masalah "
Post a Comment