Wednesday, February 27, 2013
Artikel
Contoh Pembuatan Populasi dan Sampel
3.7.1
Populasi Penelitian
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan
obyek yang akan diteliti. Populasi merupakan semua individu atau unit – unit
yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian populasi yang digunakan adalah
semua konsumen yang telah membeli Kebab Turki Baba Rafi.
3.7.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan
populasi ( jumlahnya lebih sedikit dari pada jumlah populasinya ).
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan
menggunakan unsur sebagai berikut :

Keterangan
:
n = Jumlah sampel
z = Nilai z pada a


E
= Tingkat kesalahan
Dengan menggunakan koefisisen konfidensi
0,95 memperkirakan proporsi konsumen yang membeli Kebab Turki Baba Rafi, dengan
probabilitas 0,95 kesalahan yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,10 jadi
dengan = 0,05.

Jadi jumlah tersebut dibulatkan menjadi
100 sampel atau responden. Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan
sampel dengan cara Purposive Sampling dan Convinience Sampling.
Purposive Sampling adalah
pemilihan sampel pada konsumen berdasarkan tujuan, sedangkan Convinience
Sampling adalah pemilihan sampel kepada konsumen yang mudah ditemui.
Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100
orang konsumen Kebab Turki Baba Rafi dan untuk menentukan sikap konsumen terhadap masing – masing atribut produk
dalam penelitian ini digunakan Skala Likert.
3.8 Tehnik
Analisa Data
3.8.1
Analisa Deskriptif
Analisis Deskriptif adalah analisis yang
didasarkan pada data yang diperoleh dari para responden dan dinyatakan dalam
bentuk tabulasi data. Dalam penelitian ini analisis berdasarkan uraian hasil
jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan kepada konsumen yang telah membeli
kebab di Kebab Turki Baba Rafi Yogyakarta.
3.8.2
Analisa Statistik
Analisis Statistik adalah analisis dengan
menggunakan pendekatan atau rumus statistik. Dalam penelitian ini analisis
statistik digunakan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan atau
tidak dari atribut produk yang meliputi harga, rasa atau aroma, kemasan, ukuran
dan pelayanan terhadap perilaku membeli
kebab di Kebab Turki Baba Rafi Yogyakarta.
Analisis statistik yang digunakan
meliputi analisis regresi berganda, analisis secara serentak, analisis secara
parsial dan analisis koefisien determinasi berganda.
3.8.2.1
Analisa Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
apakah data pengaruh yang positif dari variabel independen ( X1, X2, X3, X4, X5
) terhadap variabel dependen ( y ) dengan model regresi sebagai berikut :
y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +
b4X4 + b5X5
Dimana :
y = Variabel dependen ( perilaku membeli produk
Kebab Turki Baba Rafi )
a =
Konstanta
b =
Koefisisen regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen.
X = Variabel independen ( atribut produk )
X1 =
Harga.
X2 = Rasa
atau Aroma
X3 =
Kemasan
X4 =
Pelayanan
X5 =
Ukuran
3.8.2.2
Pengujian Hipotesis Dengan Uji Secara Serentak Atau Uji F
1.
Membuat
formulasi hipotesis
Ho : b1 ≠ b2 ≠b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0
Tidak ada
pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( x ) secara bersama – sama
terhadap variabel dependen ( y ).
2.
Menentukan level signifikasi dengan tabel F –
tabel
3.
Mencari F – hitung dengan rumus :

( 1 – R2 ) / ( n –
k )
4.
Mengambil keputusan
Jika F –
hitung < F – tabel, maka Ho diterima
Jika F –
hitung = F – tabel, maka Ho diterima
Jika F –
hitung > F – tabel, maka Ho ditolak
3.8.2.3
Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial Atau Uji t
1.
Membuat
formulasi hipotesis
Ho : b1 = 0 ( hipotesis nihil )
Artinya tidak
ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( X ) terhadap variabel
dependen ( y ).
Ha : b1 ≠ 0 ( hipotesis alternatif )
Artinya ada
pengaruh yang signifikan dari varibel independen ( X ) terhadap variabel
dependen ( y ).
2.
Menentukan level signifikasi dengan
menggunakan t – tabel.
3.
Menghitung nilai t – statistik dengan
rumus :
th = 

4.
Mengambil
keputusan
Jika t –
hitung < t – tabel, maka Ho diterima
Jika t –
hitung = t – tabel, maka Ho diterima
Jika t –
hitung > t – tabel, maka Ho ditolak
3.8.2.4
Koefisien Korelasi
Salah satu syarat penggunaan teknik korelasi
adalah terdapatnya hubungan antara variabel X dan Y yang bersifat linier.
Hubungan yang linier dapat dianalisis secara diagramatis dengan cara
menggambarkan apakah dari titik pada
diagram pencar bisa ditarik garis lurus yang mewakili semua titik yang berpencar
tersebut atau tidak. Apabila dari diagram pencar tersebut dapat ditarik garis
yang sesuai dengan pola diagram pencar tersebut, berati variabel – variabel itu
memiliki hubungan yang linier. Sebaliknya, jika pada diagram pencar tersebut
tidak dapat digaris yang mengandung pola tertentu, hubungan yang terjadi adalah
non linier. Ukuran yang menentukan terpencarnya titik – titik itu, jika
antara variabel – variabel
itu mempunyai hubungan linier, dinamakan koefisien korelasi.
Dengan kata lain,
koefisien korelasi
merupakan
ukuran besar kecilnya atau kuat tidaknya hubungan antara variabel – variabel
apabila bentuk hubungan tersebut linier.
Nilai koefisien ini paling sedikit -1 dan
paling besar 1. Sehingga bila koefisien korelasi kita nyatakan dengan r, maka
nilai r dapat dinyatakan sebagai berikut
:

Di mana :
● r = 1 ( mendekati 1 ) berati
hubungan X dan Y sempurna dan positif.
● r = -1
( mendekati -1 ) berati hubungan X dan Y sempurna dan negatif.
● r = 0 berati hubungan X dan Y
lemah sekali atau tidak ada hubungan
( independen ).
● Hubungan positif di atas berati
bahwa kenaikan atau penurunan X umumnya
diikuti oleh kenaikan atau penurunan Y.
● Hubungan negatif berati naik
atau turunnya X diikuti oleh turun atau naiknya nilai Y.

3.8.2.5 Analisis Koefisien Determinasi Berganda
Digunakan untuk mengetahui kuatnya
pengaruh dari seluruh variabel independen ( X ) terhadap variabel dependen ( y ). Rumus yang digunakan adalah :
R2=
n(b1.23ΣX1+b12.3+ΣX1X2+b13.2ΣX1.X3)-(ΣX1)2

Nilai R2 ( koefisien determinasi )
terletak antara 0 dan 1. Jika nilai R2 = 1 berarti 100 persen total
variasi variabel dependen diterangkan
oleh variabel independen. Jika R2 = 0 berarti tidak ada variasi y
yang di terangkan oleh X1, X2, X3, X4 maupun X5.
0 Response to "Contoh Pembuatan Populasi dan Sampel"
Post a Comment