Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja

Seperti yang sudah dibahas di atas dapat dilihat bahwa kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja merupakan hal yang tidak dapat disepelekan. Dapat dilihat dari jumlah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja dan penyakit-penyakit yang sering diderita oleh pekerja karena pekerjaannya. 



Hal itu semua dapat dicegah jika ada kerjasama dari 2 pihak utama di dunia kerja, yaitu: 

· Perusahaan: 

o Menyediakan tempat kerja yang “bebas resiko” 

o Dapat mencari bantuan konsultasi dan identifikasi 

o Tidak dapat menghukum karyawan 

· Pegawai: 

o Mematuhi standard yang sudah ada 

o Melaporkan masalah kepada atasan 

o Dapat menuntut keamanan 

Komitmen dari manajemen perusahaan merupakan kunci dari tercapainya keadaan produktif penuh di perusahaan, badan khusus yang menangani tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja harus terdapat di setiap perusahaan yang berpegawai lebih dari 100 orang. Badan tersebut bertugas untuk menganalisa kecelakaan kejadian dan menetapkan tujuan spesifik keselamatan yang dapat dicapai. 



Badan khusus tersebut menganalisah penyebab kurangnya tingkat produktif yang terdapat di perusahaan, yang pada umumnya terjadi atas beberapa faktor umum: 

· Kejadian yang tidak terduga 

· Kondisi kerja rawan kecelakaan 

o Pengoperasian peralatan yang sudah cacat 

o Kurangnya peralatan keselamatan 

o Pekerjaan yang berbahaya 

o Jadwal pekerjaan yang terlalu padat 

· Kebiasaan perilaku karyawan yang dapat menimbulkan kecelakaan atau penyakit 

· Faktor keterbatasan manusia: 

o Penglihatan 

o Usia 

o Persepsi 

o Kemampuan motorik 


Tingkat produktif di sebuat perusahaan dapat terus dipelihara dengan beberapa cara, yaitu: 

· Memperbaiki kondisi kerja menjadi sebuah kondisi yang ergonamis 

· Mengurangi perilaku berbahaya karyawan dengan seleksi dan penempatan kerja secara hati-hati 

· Mengurangi perilaku berbahaya melalui: 

· Penempelan poster dan propoganda lain 

· Pemberian pelatihan 

· Komitmen manajemen puncak 

· Pemberian prioritas pada keselamatan 

· Penyusunan kebijakan menyangkut keselamatan kerja 

· Penempatan sasaran pengurangan biaya secara jeas 

· Penyelenggaraan inspeksi 

· Pemantauan load kerja dan tingkat stress karyawan 



Beberapa contoh program yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk mendukungnya prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja antara lain: 

· Membuat kondisi kerja aman 

§ Dengan membeli dan mempergunakan mesin-mesin yang dilengkapi alat-alat pengaman, menggunakan peralatan-peralatan yang lebih baik, mengatur layout tempat kerja dan penerangan sebaik mungkin, tempat kerja yang ergonamis dan pemeliharaan fasilitas tempat kerja yang baik. 

· Melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan kecelakaan dengan mengendalikan praktek-praktek manusia yang tidak aman 

§ Dengan mendidik para karyawan dalam hal keamanan, memberlakukan larangan-larangan keras, memasang poster untuk selalu mengingatkan tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. 

§ Seorang atasan sebaiknya: memberikan pujian kepada karyawannya, mendengarkan keluhan bawahannya, menjadi contoh yang baik, mengunjungi tempat kerja secara teratur, menjaga komunikasi tentang keamanan secara terbuka, kaitkan bonus dengan kemajuan keamanan. 

§ Membuat pelatihan tentang kesehatan, keselamatan dan kemanan kerja, dilanjutkan secara periodik dengan demonstrasi dan test. 

§ Memasang poster-poster yang memberikan keterangan tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja. 

§ Melakukan inspeksi dan evaluasi tentang kesehatan, keselamatan dan keamanan di tempat kerja secara teratur. 

· Penciptaan lingkungan kerja yang ergonamis 

§ Membuat tempat kerja yang meminimalisasi kelelahan pekerja. 

§ Untuk menjaga kesehatan para karyawan dari gangguan-gangguan penglihatan, pendengara dan kelelahan, dll. 

· Memberikan pelayanan kesehatan 

§ Dengan penyediaan dokter organisasi dan klinik kesehatan organisasi 



Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat ergonamis di tempat kerja atau kantor adalah posisi kerja dari pekerja itu sendiri. Dengan posisi kerja yang baik akan dapat menjaga kesehatan tubuh, dan mencegah timbulnya kelelahan sewaktu bekerja. 



Posisi kerja yang baik antara lain harus memenuhi syarat berikut: 

· Leher lurus dengan bahu dan leher dalam keadaan santai 

· Posisi lengan berada di bawah bahu 

· Sikut terletak dekat dengan badan dan tidak jauh maju ke depan atau kebelakang 

· Tinggi permukaan meja setinggi sikut atau sedikit di bawah 

· Duduk dengan keadaan tulang ekor berbentuk S yang normal dan ditopang dengan baik 

· Kedua kaki berada di lantai 

· Ketika duduk , lutut membentuk sudut 90ْ 



0 Response to "Praktek Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan di Tempat Kerja "

Post a Comment