Cara Perawatan Syok Hipovolemik

1. SYOK 

Cara Perawatan Syok Hipovolemik Syok ialah suatu sindroma klinik yang disebabkan oleh perfusi jaringan yang tidak adekuat. Ditandai dengan adanya hipotensi dengan mean arterial pressure < 60 mmHg pada pasien yang sebelumnya normotensi. 


PROTOKOL PERAWATAN 

PERAWATAN UMUM 

· Pasang infus : dekstrosa 5 %, NS atau RL 

· Ambil darah untuk pemeriksaan : BJ plasma, Hb, gula darah, BUN, kreatinin serum elektrolit, analisa gas darah, dan golongan darah untuk reaksi silang. 

· Pasang kateter CVP, infus dipercepat sampai tekanan vena sentral antara 5-10 cm air 

· Bila CVP < 5 cm air, lakukan test beban cairan (fluid loading test) : 

· Dextrose 5% diberikan dengan kecepatan 20 ml per menit dalam 10 - 15 menit (200 - 300 ml selama 10 menit), CVP diperiksa setiap 3 menit 

- bila CVP tetapà syok hipovolemik 

- bila CVP cepat meningkatàsyok kardiogenik atau sudah terdapat kelebihan cairan (fluid overload) 

· Bila CVP > 15 cm air, kelebihan cairan positif, sangat mungkin syok kardiogenik 

· Periksa EKG, pasang monitor jantung 

· Pasang kateter Foley, ukur produksi urine setiap jam (normal lebih dari 20 ml per jam). 

· Berikan O2 lewat kateter hidung, bila syok tampak berat (T-N tak terukur, penderita tampak sesak dan sianosis) 


PERAWATAN KHUSUS 


1. Syok hipovolemik 
Cara Perawatan Syok Hipovolemik


· Letakkan penderita dalam posisi datar, kalau perlu kaki lebih tinggi daripada kepala. 

· Mintakan darah kalau penyebab adalah perdarahan akut 

· Sementara menunggu darah, dapat dilakukan fluid replacement dengan infus RL, NS atau D5% tetesan cepat, sampai perfusi jaringan perifer tampak membaik. Biasanya diperlukan 1-2 liter cairan dalam 1 jam pertama. 

· Bila tekanan, darah tetap belum membaik dalam waktu 1 jam, dapat ditambahkan cairan koloid (Haemacel atau Dextran 40) tetesan cepat. 

· Pemberian cairan ini tidak boleh melebihi 1 liter dalam 24 jam. 

· Fluid replacement dapat diberikan sampai 2 - 4 x jumlah darah yang diperkirakan hilang. 

· Kalau perlu dengan 2 infus terpisah, untuk mengejar defisit cairan. 

· Pada syok hipovolemik bukan karena perdarahan. (GEA, luka bakar, koma hiperglikemik dan lain-lain, pemberian cairan kristaloid dapat dilakukan dengan perkiraan defisit cairan atau de­ngan pengukuran BJ plasma) 


Defisit cairan = BJ plasma – 1,025 x BB x 4 ml 

2. Syok Septik 


Sepsis : sindrom respons inflamasi sistemik (SIRS) yang disebabkan oleh infeksi. 

Diagnosis sepsis : 

1. SIRS : ditandai dengan 2 atau lebih gejala berikut : 

· Suhu badan > 38oC atau < 36oC 

· Frekuensi denyut jantung > 90 X/menit 

· Frekuensi pernapasan > 24X/menit atau PaCO2 < 32 

· Hitung lekosit > 12.000/mm3 atau < 4000/mm3, atau adanya > 10% sel batang 

2. Adanya fokus infeksi yang bermakna. 

Syok septik : sepsis dengan hipotensi ditandai dengan penurunan TDS < 90 mmHg atau penurunan > 40 mmHg dari TD awal, tanpa adanya obat-obatan yang menurunkan tekanan darah. 

Sepsis berat : gangguan fungsi organ atau kegagalan fungsi organ termasuk penurunan kesadaran, gangguan fungsi hati, ginjal, paru-paru dan asidosis metabolik. 



Penatalaksanaan : 

· Observasi suhu aksila dan rektal, monitoring jantung, produksi urine tiap jam, analisa gas darah secara berkala, karena sering dibutuhkan pemakaian respirator. 

· Biakan kuman (aerob dan anaerob) serta test ke­pekaan antibiotik berulang kali dari: darah, urine, ujung kateter infus, sputum, luka operasi dan tempat lain-lain yang diduga dapat menjadi sumber infeksi. 

· Test faal hemostasis (termasuk test untuk DIC) 

· Test beban cairan, pertahankan CVP antara 5-10 cm air. 

Bila CVP sukar meningkat karena hilangnya cairan ke dalam rongga ketiga (third - space) dapat dibantu dengan pemberian darah atau plasma, dengan pengawasan yang baik terhadap kemungkinan fluid overload. 

· Oksigenasi sesuai kebutuhan. Ventilator diindikasikan pada hipoksemia yang progresif hiperkapnia, gangguan neurologis, atau kegagalan otot pernapasan. 

· Eradikasi fokus infeksi. Antimikroba empirik diberikan sesuai dengan tempat infeksi, dugaan kuman penyebab, profil antimikroba, keadaan fungsi ginjal dan fungsi hati. Antimikroba definitif diberikan bila hasil kultur mikroorganisme telah diketahui. 

· Bila hidrasi cukup tetapi pasien tetap hipotensi, diberikan vasoaktif untuk mencapai tekanan darah sitolik ≥ 90 mmHg atau MAP 60 mmHg dan urine dipertahankan > 30 mL/jam. Dapat digunakan vasopresor seperti Dopamin dengan dosis > 8 µg /KgBB/menit, norepinefrin 0,03-1,5 µg/KgBB/menit, fenilefrin 0,5-8 µg/KgBB/menit, atau epinefrin 0,1-0,5 µg/KgBB/menit. Bila terdapat disfungsi miokard dapat digunakan inotropik seperti dobutamin dengan dosis 2-28 µg/KgBB/ menit, dopamin 3-8 mcg/KgBB/menit, epinefrin 0,1-0,5 mcg/KgBB/menit. 


3. Syok kardiogenik 



· Pasang kateter CVP, bila ada kateter Swan-Ganz 

· Lakukan test beban cairan, pertahankan CVP antara 10 sampai 15 cm air 

· Cari penyebab syok, bila mungkin terapi kausal. 

· Bila tekanan darah tetap tidak bereaksi, dapat ditam­bahkan obat-obat vasopresor 


4. Syok anafilaktik 

· Adrenalin 0,5 mL subkutan pada tempat suntikan dan 0,5 mL subkutan pada daerah kontralateral, dapat diulang setiap 10 – 15 ml menit kalau perlu 

· Pasang tourniquet pada daerah proksimal tempat suntikan atau sengatan serangga. 

· Antihistamin, Diphenhydramine (Delladryl) 50 - 100 mg intramuskuler, diulang setiap 6 jam bila perlu. 

· Pasang infus D-5 bila tensi tampak menurun. 

· Steroid, Dexamethazone 5 – 10 mg atau Hydrocortisone 100 - 200 mg intravena, dapat diulang setiap 4-6 jam kalau perlu. 

· Bila syok tetap bertahan, penderita diletakkan dalam posisi datar dengan kaki lebih tinggi, kemudian dapat ditambahkan obat-obat vasopresor. 

· Dopamine (lihat syok septik), dan kalau perlu ditambahkan : 

· Dobutamine (lihat syok kardiogenik) 

· Jangan lupa mempertahankan jalan napas dan pernapasan sebaik mungkin, kalau perlu dengan: 


 orapharyngeal-airway dan aspirasi lendir


 obat-obat bronkodilator (aminofilin)


 oksigen lewat kateter hidung atau masker


 trakheostomi dan respirator

0 Response to "Cara Perawatan Syok Hipovolemik"

Post a Comment