Saturday, March 9, 2013
Kesehatan
ALAT DALAM RAHIM (ADR / IUD)
(ADR / IUD)
dr. Johnsen Mailoa, dr. H. Eddy R. Moeljono, SpOG
BATASAN
ADR adalah alat yang
terbuat dari polietilen dengan atau tanpametal/steroid dan ditempatkan
dalam rongga rahim.(1)
JENIS
ADR
Dimasa lampau ADR dibuat dalam berbagai bentuk dan bahan
berbeda-beda, saat ini ADR yang tersedia di seluruh dunia hanya 3 tipe saja (1) :
·
Inert, dibuat dari plastik (Lippes
Loop) atau baja antikarat (The Chinese
Ring).
·
Mengandung tembaga, CuT 380 A, CuT
200 C, Multiload (ML Cu 250 dan 375) dan Nova T.
·
Mengandung hormon steroid : seperti
Progesteron dan Levonorgestrel.
MEKANISME
KERJA
Mekanisme kerja yang pasti dari ADR belum diketahui(2,3).
Beberapa mekanisme kerja ADR telah dikemukakan (1,2,3)
:
·
Timbulnya reaksi radang lokal non
spesifik di dalam rongga rahim sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu. Munculnya lekosit
polimorfonuklear, makrofag, foreign body
giant cells, sel mononuklear dan sel plasma yang mengakibatkan lisisnya
spermatozoa / ovum dan blastokis.
·
Produksi lokal prostaglandin
meninggi, menyebabkan terhambatnya implantasi.
·
Pergerakan ovum yang bertambah
cepat di dalam tuba fallopii.
·
Immmobilisasi spermatozoa saat
melepati kavum uteri.
·
Gangguan / terlepasnya blastokis
yang berimplantasi pada endometrium.
·
Penelitian terakhir diduga ADR juga
mencegah spermatozoa membuahi sel telur (mencegah fertilisasi).
·
Untuk ADR yang mengandung Cu :
a.
Antagonisme kationik yang spesifik
terhadap Zn terdapat dalam enzim karbonik anhidrase yaitu salah satu enzim
traktus genitalia wanita, dimana Cu menghambat reaksi karbonik anhidrase
sehingga tidak memungkinkan terjadi implantasi ; juga menghambat aktivitas
alkali phosphatase.
b.
Mengganggu pengambilan estrogen
endogen oleh mukosa rahim dan jumlah DNA dalam sel endometrium.
c.
Mengganggu metabolisme glikogen.
Penambahan Ag pada ADR yang mengandung Cu, mengurangi
fragmentasi Cu sehingga Cu lebih lama habisnya.
·
Untuk ADR yang mengandung hormon
progesteron :
a. Gangguan proses pematangan proliferasi-sekretoris
sehingga timbul penekanan terhadap endometrium dan terganggunya proses
implantasi (endometrium tetap dalam fase proliferasi).
b.
Lendir serviks lebih kental / tebal
karena pengaruh progestin.
EFEKTIFITAS
Penelitian ADR secara acak oleh multisenter internasional,
angka rata-rata hamil dengan rumus Pearl
per 100 per tahun(3) :
·
Progesterone-releasing 0.2
·
Copper T 380 A 0.5
·
Multiload 375 0.6
·
Copper 220 C 0.9
·
Nova T 1.2
·
Multiload 250 1.7
·
Copper T 200 2.5
·
Lippes Loop D 2.8
·
Double stainless steel ring 3.3
KEUNTUNGAN
(3)
·
Sangat efektif. Angka kehamilan
tahun pertama 0,3 - 1,0 per 100 wanita per tahun.
·
Efektif untuk perlindungan jangka
panjang (sampai 8 tahun atau lebih) untuk Copper T 380 A.
·
Kesuburan segera kembali sesudah
ADR diangkat.
·
Tidak terganggu hubungan suami isteri.
·
Pemeriksaan ulang diperlukan hanya
sekali setahun.
·
Murah
·
Cocok untuk ibu menyusui.
·
Tidak tergantung usia, dengan
syarat berisiko rendah terinfeksi Penyakit Menular (PMS).
KERUGIAN
(3)
·
Sebelum pemasangan ADR, perlu
periksa dalam dan menyingkirkan adanya infeksi saluran genitalia.
·
Dapat meingkatkan risiko Penyakit
Radang Panggul (PRD)
·
Perlu prosedur pencegahan infeksi
sewaktu pemasangan dan pencabutan
·
Bertambahnya darah haid dan rasa
sakit selama bulan pertama
·
Klien tak dapat mencabut ADR
sendiri
·
Tidak melindungi klien terhadap
PMS, AIDS/HIV
·
ADR dapat keluar dari rahim melalui
kanalis servikalis hingga ke luar ke vagina.
·
Bertambahnya risiko mendapat PRP
pada pemakai ADR yang dulu pernah menderita PMS atau punya banyak pasangan
seksual.
INDIKASI
: (4,5,6,7)
ADR merupakan metode
kontrasepsi yang cocok untuk wanita dengan satu atau lebih ciri seperti dibawah
ini :
·
Menyukai metode kontrasepsi yang
efektif, berjangka panjang, tetapi belum menerima metode permanen saat ini.
·
Menyukai metode yang praktis (tidak
perlu metode barrier atau menelan pil setiap hari).
·
Punya anak satu atau lebih
·
Sedang menyusui dan ingin memakai
kontrasepsi
·
Tidak suka metode kontrasepsi
hormonal
·
Wanita perokok berat (³
15 batang rokok sehari), umur ³ 35 tahun
·
Berisiko rendah mendapat PMS.
HATIHATI
: (4,5,6,7)
ADR tidak boleh dipasang pada keadaan di bawah ini :
·
Dugaan hamil
·
Sedang atau sering terkena infeksi
panggul (gonorea, chlamedia) atau servisitis dengan cairan mukopurulen
·
Menderita keputihan berbau dari
saluran serviks/gonorea atau servisitis chlamedia.
·
Perdarahan vagina yang belum
diketahui sebabnya.
WAKTU
PEMASANGAN : (4,5,6,7)
·
Dapat dipasang setiap waktu (asal
tidak hamil)
·
Bila dipasang menjelang haid
terakhir :
·
Kemungkinan adanya kehamilan kecil
·
Serviks lebih lunak dan sedikit
terbuka
·
Perdarahan dan nyeri kurang
dirasakan
·
Sehari setelah haid bersih
·
Segera setelah melahirkan
·
40 hari setelah melahirkan
·
Segera setelah abortus
TEKNIK
PEMASANGAN : (4,5,6,7)
- Push out technique : Lippes loop
- Withdrawal technique : Cu T 380A, Cu T 200, Cu 7, ML Cu.
EFEK
SAMPING DAN PENANGANAN (7)
EFEK SAMPING
|
PENANGANAN
|
·
Perdarahan
|
·
Vitamin, koagulamsia, zat besi
Vit. K 3 x 1 tablet/hari
(3 - 5 hari)
Vit. C 3 x 1 tablet/hari
(3 - 5 hari)
Adona 3 x 1 tablet/hari (3
- 5 hari)
·
Ganti ADR
·
Bila tindakan di atas belum
memotong, ADR dicabut dan ganti cara kontrasepsi lain.
|
·
Infeksi
|
·
Antibiotik :
Amoksilin 3 x 500 mg/hari (3-5 hari)
Teramisin 3 x 500 mg/hari (3-5 hari)
Eritromisin 3 x 500 mg/hari (3-5 hari)
Penisilin injeksi 80.000 IU/hari (3-5 hari)
Bila telah dilakukan pengobatan tidak berhasil ADR dicabut dan ganti
cara kontrasepsi lain.
|
·
Keputihan
|
·
Diberikan obat vaginal seperti
albotyl bila ada erosi porsio
·
Pengobatan sesuai penyebab
keputihan
·
Bila pengobatan tidak menolong
ADR dicabut dan ganti cara
|
·
Ekspulsi ADR
|
·
ADR terlalu kecil, ganti yang
lebih besar
·
ADR yang terlalu besar, ganti
yang lebih kecil
|
·
Perforasi/translokasi
|
·
Pastikan terjadi perforasi dengan
sondase
·
Rujuk ke Rumah Sakit untuk
pemeriksaan foto BNO, HSG, dan pertolongan lebih lanjut
·
Laparatomi/laparaskopi atau
kuldoskopi
|
·
Nyeri haid
|
·
Analgetika, spasmolitika
·
Bila tidak berhasil, ganti ADR
yang baru dan cocok, serta beri anti biotika
|
·
Nyeri senggama
|
·
Anti biotika bila terjadi infeksi
|
·
Mulas/nyeri perut
|
·
Analgetika, spasmolitika atau
kombinasi keduanya
·
Bila ADR ekspulsi sebagian, maka
keluarkan ADR dan ganti ADR baru
|
·
Keluhan suami
|
·
Bila benang panjang, potong lebih
pendek
|
ALASAN
PENCABUTAN (5)
·
Atas
permintaan sendiri :
-
Ingin hamil lagi
-
Ingin ganti cara kontrasepsi
·
Alasan
medis :
-
Erosi hebat
-
Perdarahan banyak
-
Nyeri berlebihan yang tidak
teratasi dengan pengobatan
-
Infeksi berat yang tidak terobati
dengan antibiotik
-
Hamil dengan ADR (hamil < 13
minggu)
-
Keputihan yang tidak teratasi
dengan pengobatan
CARA
PENCABUTAN (4,5,6,7) :
-
Dapat dilakukan setiap saat, tetapi
lebih mudah dilakukan pada waktu haid
-
Bila benang terlihat, pengangkatan
dilakukan dengan menarik benang tersebut
-
Bila tidak berhasil di angkat,
lakukan sondase untuk melebarkan kanalis servikalis
-
Apabila tidak berhasil, kanalis
servikalis dilebarkan dengan dilatator Hegar dalam anestesi lokal para
servikalis atau dengan batang laminaria
-
Bila benang ADR tidak terlihat,
dapat dicoba dengan Mi-Mark helix
-
Kalau benang tidak ditemukan, ADR
dikeluarkan dengan cunam buaya, pengait logam, atau mikrokuret dalam anestesi
lokal para serviks.
KEPUSTAKAAN
:
1.
Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia. Alat konntrasepsi dalam rahim (AKDR). Dalam : Panduan pelayanan KB IDI. Jakarta : PB IDI, 1988 : 37-59
2.
Chan C, et al. Intrauterine
contraception. In : Fathalla MF, Rosenfiled A, Indriso C, eds. Family planning. New York : The
Parthenon Publishing Group Inc., 1990 : 85-109
3.
WHO. Contraceptive methods. In : Contraceptivemethod mix guidelines for
policy and service delivery. Geneva : World Health Organization, 1994 :
14-47
4.
Waspodo D, dkk. Alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR). Dalam : Saifuddin AB, Djajadilaga, Affandi B, Bimo, eds. Buku acuan nasional pelayanan keluarga
berencana. Jakarta : NRC POGI-Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo,
1996 : (9); 1-54
5.
McIntosh N, Kinzie B, Blause A.
Pemasangan dan pencabutan AKDR. Dalam : Angsar I. Panduan AKDR untuk program pelayanan keluarga berencana. Blatimore
: JHPIEGO, 1993, (7); 1-11
6.
McIntosh N, Kinzie B, Blause A.
Pasca pemasangan dan perawatan tindak lanjut.
Dalam : Angsar I. Panduan AKDR
untuk program pelayanan keluarga berencana. Blatimore : JHPIEGO, 1993, (8);
1-6
McIntosh N, Kinzie B,
Blause A. Penatalaksanaan
0 Response to "ALAT DALAM RAHIM (ADR / IUD)"
Post a Comment