Wednesday, February 20, 2013
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam
perusahaan yang bergerak dalam sektor industri barang konsumsi dan terdaftar di
BEJ sejak tahun 2002 sampai dangan tahun 2004. Teknik penarikan sample
penelitian ini adalah dengan menggunakan menggunakan metode Purposive Non random Sampling, yaitu
pengambilan sample penelitian secara non
random (tidak acak) sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang
sama akan terpilih menjadi sample penelitian (Supardi, 2005:114).
Berdasarkan Indonesian Capital
Market Directory di dapat 19 perusahaan yang bergerak dalam sector industri
barang konsumsi hingga tahun 2004. Tabel 3.1 menyajikan daftar Emiten yang
bergerak di sektor industri barang konsumsi hingga tahun 2004.
Tabel 3.1
Nama Perusahaan
Populasi
|
Nama
Perusahaan
|
1
|
PT. Delta Djakarta
|
2
|
PT. Ultra Jaya Milk
Industri and Trading Company Tbk
|
3
|
PT. Bentoel
|
4
|
PT. Multi Bintang Indonesia
|
5
|
PT. Gudang Garam
|
6
|
PT. Merck
|
7
|
PT. Unilever Indonesia
|
8
|
PT. Sari Husada
|
9
|
PT. Aqua Golden Mississippi
|
10
|
PT. Mustika Ratu
|
11
|
PT. Indofood Sukses Makmur
|
12
|
PT. BAT Indonesia
|
13
|
PT. H.M. Sampoerna
|
14
|
PT. Dankos Laboratories
|
15
|
PT. Mandom Indonesia
|
16
|
PT. Indofarma
|
17
|
PT. Kedaung Indah Can
|
18
|
PT. Siantar TOP
|
19
|
PT. Tempo Scan Pacific
|
Penyeleksian sample penelitian menggunakan teknik purposive sampling
dimana terdapat kriteria-kriteria tertentu. Kriteria dalam penentuan sample
berdasarkan teknik purposive sampling
antara lain:
- Perusahaan yang telah terdaftar di BEJ dari tahun 2002-2004.
- Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan pada tahun terakhir, yaitu tahun 2002, 2003, 2004.
- Perusahaan tersebut mendapatkan laba bersih pada pada tahun 2002 sampai 2004.
- Perusahaan tersebut membayar dividen kas pada tahun 2002 sampai 2005.
Di bawah ini tabel 3.2 menampilkan seleksi
sample dengan menggunakan teknik Purposive
Non-Random Sampling.
Tabel 3.2
Seleksi Sampel
Keterangan Jumlah
Jumlah Populasi Awal 19
Pelanggaran kriteria I :
Perusahaan yang tidak terdaftar di BEJ dari tahun 2002-2004 0
Pelanggaran kriteria II :
Perusahaan tersebut tidak
menerbitkan laporan keuangan
pada tahun terakhir, yaitu tahun 2002, 2003, 2004. 0
Pelanggaran kriteria III :
Perusahaan yang laporan keuangannya
dari tahun 2002-2004 berturut-turut rugi. 3
Pelanggaran kriteria IV :
Perusahaan yang tidak
membagikan dividen kas
pada tahun 2003 2
Perusahaan yang tidak
membagikan dividen kas
pada tahun 2004 2
Perusahaan yang tidak
membagikan dividen kas
pada tahun 2005 3
Selama periode tahun 2002-2004,
emiten yang bergerak disektor industri barang konsumsi yang memenuhi kriteria
penelitian ada 19 perusahaan. Namun pada tahun 2002 hanya 15 perusahaan
barang konsumsi yang memenuhi kriteria, pada tahun 2003 terdapat 13
perusahaan barang konsumsi yang memenuhi kriteria dan tahun 2004 terdapat 12
perusahaan barang konsumsi yang memenuhi kriteria.
3.2 Definisi
Operasional Variabel Penelitian
Untuk pengujian hipotesis terdapat variabel laba akuntansi, laba tunai
dan dividen kas. Operasionalisasi dari ketiga variabel tersebut secara rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:
3.2.1 Variabel Laba Akuntansi dan Laba Tunai
Dalam penetapan kebijaksanaan
mengenai pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah
besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Namun, kebanyakan perusahaan juga
sering mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntansi
setelah diperhitungkan dengan beban-baban non kas (Murtanto dan Febby, 2004).
Laba akuntansi yang digunakan dalam
penellitian ini adalah laba bersih yang didapat dari selisih antara pendapatan
yang operatif maupun tidak dan seluruh biaya operatif maupun tidak. Ukuran laba
bersih sebagai variabel laba akuntansi mendasar pada penelitian Elizabeth (2000) dan
Murtanto dan Febby (2004). Alasan penggunaan laba bersih sebagai variabel laba
akuntansi dikarenakan laba bersih adalah laba yang menunjukan kinerja dan
pertanggungjawaban manajemen. Laba tunai yang digunakan dalam penelitian ini
adalah laba akuntansi setelah ditambahkan dengan beban-beban non kas dalam hal
ini adalah beban penyusutan dan beban amortisasi.
3.2.2 Variabel Dividen Kas
Dividen yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah dividen kas. Besarnya dividen kas dapat dilihat pada laporan keuangan
tahunan pada bagian laporan perubahan ekuitas tahun berikutnya. Hal ini dikarenakan
penelitian ini bertujuan untuk mencari keeratan hubungan antara laba akuntansi
dan laba tunai periode ini dengan nilai dividen kas yang dibagikan perusahaan. Misalnya
penulis akan meneliti laporan keuangan tahun 2003, maka nilai dividen kas
diperoleh dari laporan perubahan ekuitas yang disajikan pada laporan keuangan
tahun 2004.
3.3
Metode Analisis Data
Secara garis besar, metode statistik yang akan digunakan dalam pengujian
hipotesis penelitian adalah stastistik inferensi
yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dari data yang telah dicatat dan
diringkas tersebut (Singgih Santoso, 2005: 3). Dalam praktek, satatistik
inferensi dapat dilakukan dengan metode parametrik
ataupun metode non parametrik.
Penelitian ini menggunakan metode statistik inferensi
non parametrik dimana variabel (data) yang diuji bertipe data nominal dan
ordinal dimana distribusi data populasinya tidak diketahui kenormalannya
(Singgih Santoso, 2005: 4).
Penelitian ini menggunakan model Korelasi Spearman yang digunakan untuk mencari
hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing
variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal dan sumber data antar variabel
tidak harus sama (Wahid Sulaiman, 2003: 136). Menurut Kuncoro (1986:15) inti
dari analisis korelasi adalah mengukur kekuatan hubungan antar variabel, tanpa
menunjukan adanya sebab-akibat.
Pada dasarnya Korelasi Spearman ini adalah mencari korelasi antar jenjang
atau posisi urutan data, bukan nilai data (Syamsul Hadi, 2006: 138).
Rumus untuk menghitung korelasi Spearman secara manual adalah:
Dimana:
r = Koefisien Korelasi Spearman (Rank Order)
d = Merupakan perbedaan peringkat untuk setiap pasangan
n = Jumlah pasangan pengamatan
Untuk mandapatkan basarnya nilai
korelasi spearman penelitian ini dapat menggunakan perhitungan dengan
menggunakan software SPSS.
3.3.1 Tahapan
Analisis Data
Tahapan sebagai berikut :
1.
Perusahaan yang go public di BEJ dipilih secara Purposive Non random Sampling
sesuai kriteria.
2.
Menghitung laba akuntansi dengan dividen kas
3.
Menghitung laba tunai tiap-tiap periode
4.
Melakukan uji analisis deskriptif.
5.
Menghitung koefisien peringkat Spearman (r) menggunakan
program Statistical Package for the
Social (SPSS).
6.
Melakukan uji signifikansi.
Pengujian
Hipotesis
Nilai korelasi yang didapatkan dari penelitian merupakan nilai korelasi
sampel, yang merupakan harga estimasi dari koefisien korelasi populasi yang
dilambangkan dengan r. Untuk selanjutnya kita akan mengadakan uji hipotesis
mengenai koefisien korelasi populasi yang tidak diketahui berdasarkan pada
estimasi nilai koefisien korelasi sampel, yaitu r (Wahid Sulaiman, 2005: 136).
Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Ho1 = Tidak terdapat hubungan
antara laba akuntansi dengan dividen kas
Ha1 = Terdapat hubungan
antara laba akuntansi dengan dividen kas
2. Ho2 = Tidak terdapat
hubungan antara laba tunai dengan dividen kas
Ha2 = Terdapat
hubungan antara laba tunai dengan dividen kas
Hipotesa ini sama sekali tidak
mempermasalhkan arah hubungan jenjang nilai, sehingga untuk tes hipotesa
digunakan uji dua sisi (Syamsul Hadi, 2006: 140).
Kaidah
Pengambilan Keputusan
Kaidah pengambilan keputusan untuk menentukan penerimaan atau penolakan
Ho adalah sebagai berikut:
- Apabila sig. (2-tailed) maka tolak Ho
- Apabila sig. (2-tailed) > maka gagal menolak Ho
3.4 Data
Penelitian
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
perusahaan konsumsi yang terdaftar di BEJ. Data tersebut berupa laporan
keuangan tahunan yang didapat dari Indonesian Capital Market Directory dan Pusat Referensi Pasar
Modal BEJ. Data laporan keuangan atau yang disebut juga data akuntansi yang
dipakai adalah net earning (Laba
bersih), biaya penyusutan dan nilai dividen kas perusahaan konsumsi. Adapun
data tersebut diambil dari :
- Laporan Laba-Rugi
- Neraca
- Laporan arus kas
- Laporan perubahan ekuitas
Periodisasi data penelitian ini
meliputi data tahun 2002, 2003, dan 2004.
Penggunaan data beberapa periode akan mengungkap seberapa besar pengaruh laba
yang dihasilkan perusahaan terhadap besarnya nilai dividen kas suatu
perusahaan. Tabel 3.3 di bawah ini merupakan data laba akuntansi dan dividen
kas tahun 2002
Tabel 3.3
Data Laba Akuntansi
dan Dividen Kas
Tahun 2002
(dalam Rp)
No.
|
Nama
Emiten
|
Laba
Akuntansi
|
Dividen
Kas
|
1
|
PT.
Delta Djakarta
|
44,839,000,000
|
6,405,272,000
|
2
|
PT.
Ultra Jaya Milk
|
18,906,000,000
|
9,627,940,000
|
3
|
PT.
Bentoel International
|
100,780,000,000
|
13,466,250,000
|
4
|
PT.
Multi Bintang Indonesia
|
85,050,000,000
|
104,866,000,000
|
5
|
PT.
Gudang Garam
|
2,086,893,000,000
|
577,227,000,000
|
6
|
PT.
Merck
|
37,429,000,000
|
40,320,000,000
|
7
|
PT.
Unilever Indonesia
|
978,249,000,000
|
1,220,800,000,000
|
8
|
PT.
Sari Husada
|
177,300,000,000
|
70,632,000,000
|
9
|
PT.
Aqua Golden Mississipi
|
66,110,000,000
|
11,319,726,780
|
10
|
PT.
Mustika Ratu
|
20,452,000,000
|
1,663,973,872
|
11
|
PT.
Indofood Sukses Makmur
|
802,633,000,000
|
238,774,746,000
|
12
|
PT.
BAT Indonesia
|
118,180,000,000
|
36,300,000,000
|
13
|
PT.
H.M. Sampoerna
|
1,671,084,000,000
|
834,008,000,000
|
14
|
PT.
Dankos Laboratories
|
93,174,000,000
|
17,860,500,000
|
15
|
PT.
Mandom Indonesia
|
82,492,058,369
|
23,400,000,000
|
Tabel 3.4 di
bawah ini merupakan data laba akuntansi dan dividen kas tahun 2003.
Tabel 3.4
Data Laba Akuntansi
dan Dividen Kas
Tahun 2003
(dalam Rp)
No
|
Nama Emiten
|
Laba Akuntansi
|
Dividen Kas
|
1
|
PT. Delta Djakarta
|
37,662,965,000
|
5,604,615,000
|
2
|
PT. Multi Bintang Indonesia
|
90,222,000,000
|
90,222,000,000
|
3
|
PT. Gudang Garam
|
1,838,673,000,000
|
577,227,000,000
|
4
|
PT. Merck
|
50,580,140,000
|
62,720,000,000
|
5
|
PT. Unilever Indonesia
|
1,296,711,000,000
|
1,526,000,000,000
|
6
|
PT. Sari Husada
|
220,617,000,000
|
214,425,000,000
|
7
|
PT. Aqua Golden Mississipi
|
63,246,000,000
|
10,529,978,400
|
8
|
PT. Tempo Scan Pacific
|
322,697,954,673
|
180,000,000,000
|
9
|
PT. Siantar TOP
|
31,182,287,799
|
11,135,000,000
|
10
|
PT. Indofood Sukses Makmur
|
603,481,302,847
|
238,800,492,000
|
11
|
PT. H.M. Sampoerna
|
1,406,844,000,000
|
2,935,033,000,000
|
12
|
PT. Dankos Laboratories
|
125,546,692,204
|
17,860,500,000
|
13
|
PT. Mandom Indonesia
|
61,852,532,260
|
25,740,000,000
|
Tabel 3.5 di
bawah ini merupakan data laba akuntansi dan dividen kas tahun 2004.
Tabel 3.5
Data Laba Akuntansi
dan Dividen Kas
Tahun 2004
(dalam Rp)
No.
|
Nama
Emiten
|
Laba
Akuntansi
|
Dividen
Kas
|
1
|
PT.
Delta Djakarta
|
38,696,202,000
|
5,604,615,000
|
2
|
PT.
Bentoel International
|
80,938,123,594
|
15,644,062,500
|
3
|
PT.
Multi Bintang Indonesia
|
86,297,000,000
|
108,637,000,000
|
4
|
PT.
Gudang Garam
|
1,790,209,000,000
|
962,044,000,000
|
5
|
PT.
Merck
|
57,238,518,000
|
31,360,000,000
|
6
|
PT.
Unilever Indonesia
|
1,468,445,000,000
|
1,526,000,000,000
|
7
|
PT.
Sari Husada
|
181,878,000,000
|
280,770,000,000
|
8
|
PT.
Mandom Indonesia
|
82,492,000,000
|
31,200,000,000
|
9
|
PT.
Aqua Golden Mississipi
|
91,582,035,931
|
15,531,718,140
|
10
|
PT.
Tempo Scan Pacific
|
324,469,792,119
|
180,000,000,000
|
11
|
PT.
Indofood Sukses Makmur
|
378,056,338,230
|
149,250,307,500
|
12
|
PT.
H.M. Sampoerna
|
1,991,852,000,000
|
2,695,545,000,000
|
0 Response to "Populasi dan Sampel Penelitian"
Post a Comment