Friday, March 1, 2013
Artikel
Berbagai Cara Mencari Kebenaran
- Terjadinya Proses Sekularisasi Alam
Pada mulanya
manusia menganggap alam suatu yang sakral, sehingga antara subyek dan obyek
tidak ada batasan. Dalam perkembangannya sebagaimana telah disinggung diatas
terjadi pergeseran konsep hukum (alam). Hukum didefinisikan sebagai
kaitan-kaitan yang tetap dan harus ada diantara gejala-gejala. Kaitan-kaitan
yang teratur didalam alam sejak dulu diinterpretasikan ke dalam hukum-hukum normative.
Disini pengertian tersebut dikaitkan dengan Tuhan atau para dewa sebagai
pencipta hukum yang harus ditaati. Menuju abad ke-16 manusia mulai meninggalkan
pengertian hukum normative tersebut. Sebagai gantinya muncullah pengertian
hukum sesuai dengan hukum alam. Pengertian tersebut berimplikasi bahwa terdapat
tatanan di alam dan tatanan tersebut dapat disimpulkan melalui penelitian
empiris. Para ilmuwan saat itu berpendapat bahwa Tuhan sebagai pencipta hukum
alam secara berangsur-angsur memperoleh sifat abstrak dan impersonal. Alam
telah kehilangan kesakralannya sebagai ganti muncullah gambaran dunia yang
sesuai dengan ilmu pengetahuan alam bagi manusia modern dengan kemampuan ilmiah
manusia mulai membuka rahasia-rahasia alam.
- Berbagai Cara Mencari Kebenaran
Dalam
sejarah manusia, usaha-usaha untuk mencari kebenaran telah dilakukan dengan
berbagai cara seperti :
1.3.1 Secara
kebetulan
Ada cerita
yang kebenarannya sukar dilacak mengenai kasus penemuan obat malaria yang
terjadi secara kebetulan. Ketika seorang Indian yang sakit dan minum air
dikolam dan akhirnya mendapatkan kesembuhan. Dan itu terjadi berulang kali pada
beberapa orang. Akhirnya diketahui bahwa disekitar kolam tersebut tumbuh
sejenis pohon yang kulitnya bisa dijadikan sebagai obat malaria yang kemudian
berjatuhan di kolam tersebut. Penemuan pohon yang kelak dikemudian hari dikenal
sebagai pohon kina tersebut adalah terjadi secara kebetulan saja.
1.3.2. Trial
And Error
Cara lain
untuk mendapatkan kebenaran ialah dengan menggunakan metode “trial and error”
yang artinya coba-coba. Metode ini bersifat untung-untungan. Salah satu contoh
ialah model percobaan “problem box” oleh Thorndike. Percobaan tersebut adalah
seperti berikut: seekor kucing yang kelaparan dimasukkan kedalam “problem
box”—suatu ruangan yang hanya dapat dibuka apabila kucing berhasil menarik
ujung tali dengan membuka pintu. Karena rasa lapar dan melihat makanan di luar
maka kucing berusaha keluar dari kotak tersebut dengan berbagai cara. Akhirnya
dengan tidak sengaja si kucing berhasil menyentuh simpul tali yang membuat
pintu jadi terbuka dan dia berhasil keluar. Percobaan tersebut mendasarkan pada
hal yang belum pasti yaitu kemampuan kucing tersebut untuk membuka pintu kotak
masalah.
1.3.3
Melalui Otoritas
Kebenaran
bisa didapat melalui otoritas seseorang yang memegang kekuasaan, seperti
seorang raja atau pejabat pemerintah yang setiap keputusan dan kebijaksanaannya
dianggap benar oleh bawahannya. Dalam filsafat Jawa dikenal dengan istilah ‘Sabda
pendita ratu” artinya ucapan raja atau pendeta selalu benar dan tidak
boleh dibantah lagi.
- Berpikir Kritis/Berdasarkan Pengalaman
Metode lain
ialah berpikir kritis dan berdasarkan pengalaman. Contoh dari metode ini ialah
berpikir secara deduktif dan induktif. Secara deduktif artinya berpikir dari
yang umum ke khusus; sedang induktif dari yang khusus ke yang umum. Metode
deduktif sudah dipakai selama ratusan tahun semenjak jamannya Aristoteles.
1.3.5.
Melalui Penyelidikan Ilmiah
Menurut
Francis Bacon Kebenaran baru bisa didapat dengan menggunakan penyelidikan
ilmiah, berpikir kritis dan induktif.
Catatan :
Selanjutnya
Bacon merumuskan ilmu adalah kekuasaan. Dalam rangka melaksanakan kekuasaan,
manusia selanjutnya terlebih dahulu harus memperoleh pengetahuan mengenai alam
dengan cara menghubungkan metoda yang khas, sebab pengamatan dengan indera
saja, akan menghasilkan hal yang tidak dapat dipercaya. Pengamatan menurut
Bacon, dicampuri dengan gambaran-gambaran palsu (idola): Gambaran-gambaran
palsu (idola) harus dihilangkan, dan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta
secara telilti, maka didapat pengetahuan tentang alam yang dapat dipercaya.
Sekalipun demikian pengamatan harus dilakukan secara sistematis, artinya
dilakukan dalam keadaan yang dapat dikendalikan dan diuji secara eksperimantal
sehingga tersusunlah dalil-dalil umum. Metode berpikir induktif yang dicetuskan
oleh F. Bacon selanjutnya dilengkapi dengan pengertian adanya pentingnya asumsi
teoritis dalam melakukan pengamatan serta dengan menggabungkan peranan
matematika semakin memacu tumbuhnya ilmu pengetahuan modern yang menghasilkan
penemuan-penemuan baru, seperti pada tahun 1609 Galileo menemukan hukum-hukum
tentang planet, tahun 1618 Snelius menemukan pemecahan cahaya dan
penemuan-penemuan penting lainnya oleh Boyle dengan hukum gasnya, Hygens dengan
teori gelombang cahaya, Harvey dengan penemuan peredaran darah, Leuwenhock
menemukan spermatozoide, dan lain-lain.
0 Response to "Berbagai Cara Mencari Kebenaran"
Post a Comment