Friday, March 1, 2013
Artikel
MENGIDENTIFIKASI DAN MENAMAI VARIABEL
Variabel
didefinisikan sebagai “something that may vary or differ” (Brown, 1998:7).
Definisi lain yang lebih detil mengatakan bahwa variable “ is simply symbol or
a concept that can assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23).
Definisi pertama menyatakan bahwa varibel ialah sesuatu yang berbeda atau
bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaiu symbol
atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Definisi abstrak
tersebut akan lebih jelas bila diberi contoh sebagai berikut:
- Hubungan antara intelejen dengan prestasi belajar
- Pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor
- Hubungan antara promosi dengan volume penjualan
Contoh-contoh
variable ialah: inteljen, prestasi belajar, warna, minat beli, promosi dan
volume penjualan
- 7.2. Tipe-Tipe Variabel
- 7.2.1. Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel
bebas merupakan variable stimulus atau variable yang mempengaruhi variable
lain. Variable bebas merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi,
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala
yang diobservasi.
Pada contoh
di atas, “warna” adalah variable bebas yang dapat dimanipulasi dan dilihat
pengaruhnya terhadap “minat beli”, misalnya apakah warna merah sepeda motor
dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
- 7.2.2. Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel
tergantung adalah variable yang memberikan reaksi / respon jika dihubungkan
dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah variable yang faktornya
diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh varaibel
bebas. Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka
variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna merah
terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut. Untuk meyakinkan
pengaruh variable bebas warna merah terhadap minat beli maka warna merah dapat
diganti dengan warna biru. Jika besaran pengaruhnya berbeda maka manipulasi
terhadap varibel bebas membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna
dan minat beli konsumen.
7.2.3. Hubungan
Antara Variabel Bebas dan Variabel Tergantung
Pada umumnya
orang melakukan penelitian dengan menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu
variable bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut kemudian dicari
hubungannya.
Contoh 1
- Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
- Variabel bebas: gaya kepemimpinan
- Variabel tergantung: minat beli
Gaya
kepemimpinan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai, misalnya gaya
kepemimpinan yang sentralistis akan berdampak terhadap kinerja pegawai secara
berbeda dengan gaya kepemimipinan yang bersifat delegatif.
Contoh 2
- Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara promosi dengan volume penjualan
- Variabel bebas: promosi
- Variabel tergantung: volume penjualan
Promosi
mempunyai hubungan dengan ada dan tidaknya peningkatan volume penjualan di
perusahaan tertentu.
7.2.4.
Variabel Moderat (Moderate variable)
Variabel
moderat adalah variable bebas kedua yang sengaja dipilih oleh peneliti untuk
menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap hubungan antara variable
bebas pertama dan variable tergantung. Variabel moderat merupakan variable yang
faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui
apakah varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel
tergantung.
Pada kasus
adanya hubungan antara warna sepeda motor dengan minat beli, peneliti memilih
variable moderatnya ialah “harga”. Dengan dimasukannya variabel moderat harga,
peneliti ingin mengetahui apakah besaran hubungan kedua varibel tersebut
berubah. Jika berubah maka keberadaan variable moderat berperan, sedang jika
tidak berubah maka variable moderat tidak mempengaruhi hubungan kedua variabel
yang diteliti.
Contoh lain:
- Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung di kalangan konsumen
- Variabel bebas: promosi
- Variabel tergantung: kesadaran merek
- Variable moderat: media promosi
- Variabel Kontrol (Control variable)
Dalam
penelitian peneliti selalu berusaha menghilangkan atau menetralkan pengaruh
yang dapat menganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung.
Suatu varaibel yang pengaruhnya akan dihilangkan disebut variabel kontrol.
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh
peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol varaibel
tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji.
Contoh:
- Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap keputusan membeli di kalangan wanita
- Variabel bebas: kontras warna
- Variabel tergantung: keputusan membeli
- Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Pada kasus
penelitian di atas variable kontrolnya jenis kelamin wanita. Asumsi peneliti
hanya wanita saja yang terpengaruh kontras warna baju jika mereka ingin
membelinya.
- Variable pengganggu (intervening variable)
Variabel
bebas, tergantung, kontrol dan moderat merupakan variable-variabel kongkrit.
Ketiga variable, yaitu variable bebas, kontrol dan moderat tersebut dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh ketiga varaibel tersebut dapat dilihat
atau diobservasi. Lain halnya dengan variable pengganggu, variable tersebut
bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan,
tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan
tergantung yang sedang diteliti. Oleh karena itu, variable pengganggu
didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan
varaibel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan
dimanipulasi; pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel
bebas dan variable moderat terhadap gejala yang sedang diteliti.
Contoh:
- Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
- Variabel bebas: minat terhadap tugas
- Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
- Variabel penganggu: proses belajar
Keterangan
kasus di atas adalah sebagai berikut jika mahasiswa tertarik terhadap tugas
yang diberikan oleh dosen, maka hasilnya akan baik. Besar kecilnya kinerja
dipengaruhi oleh minat; sekalipun demikian hasil akhir pengerjaan tugas
tersebut dipengaruhi oleh factor mahasiswa belajar atau tidak terlebih dahulu
dalam mengerjakan tugas tersebut. Dengan minat yang tinggi dan persiapan
belajar yang baik, maka kinerjanya akan semakin besar.
Contoh 2:
- Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan pelanggan
- Variabel bebas: layanan yang baik
- Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
- Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
Pada umumnya
layanan yang baik akan memberikan kepuasan yang tinggi terhadap pelanggan;
sekalipun demikian kualitas jasa akan mempengaruhi hubungan variabel layanan
dengan variabel kepuasan. Layanan baik belum tentu memberikan kepuasan kepada
pelanggan jika kualitas jasanya atau produknya rendah. Misalnya sebuah toko
sepatu memberikan layanan yang baik kepada pelanggannnya. Ketika seorang
pembeli mengetahui bahwa sepatunya sobek pada bagian tertentu maka tingkat
kepuasannya akan turun.
7.2.7. Skema
Hubungan Variabel
Skema
hubungan antar variable menunjukkan adanya pengaruh variable bebas, moderat,
kontrol dan pengganggu terhadap variabel tergantung. Skema di bawah ini
merupakan model pertama oleh Tuckman (Tuckman 1978:70)
Variabel
Moderat à Variabel Bebas à Variabel Pengganggu à Variabel Tergantung à
Variabel Kontrol
Skema di
atas dapat dibaca sebagai berikut, focus utama adalah variable bebas dan
variable tergantung, peneliti dapat juga mempertimbangkan variable-variabel
lainnya yaitu variable moderat dan variable kontrol.
Hubungan
variable bebas dengan variable tergantung melalui suatu label yang disebut
variable pengganggu. Variabel ini bersifat hipotetikal, artinya secara fakta
tidak nampak tetapi secara teoritis ada dan mempengaruhi hubungan antara
variable bebas dan tergantung.
Skema model
kedua dibuat oleh Brown (Brown 1988:13) sebagai berikut:
- Variabel Bebas à Variabel Moderat à Variabel Pengganggu à Variabel Tergantung à Variabel Kontrol
Skema Brown
dapat dibaca sebagai berikut: hubungan sentral dalam studi ialah antara
variable bebas dan variabel tergantung.
Panah-panah
tersebut lebih menunjukkan arah focus pemikiran peneliti dan desain penelitian,
daripada hubungan sebab akibat. Dengan demikian focus variable adalah varaibel
tergantung.
Pada tahap
awal penelitian dilakukan hanya untuk menentukan efek variabel bebas terhadap
variable tergantung. Variabel penganggu berfungsi sebagai label terhadap
hubungan kedua varaibel tersebut atau proses yang menghubungkan antara variable
bebas dan variable tergantung tetapi tidak terobservasi. Peneliti juga boleh
mempertimbangkan adanya variable bebas lainnya, yaitu variabel moderator yang
akan digunakan untuk menentukan apakah akan ada perubahan pada hubungan antara
variable bebas dan variable tergantung jika variable moderator dimasukkan
kedalam penelitiannya. Peneliti juga boleh mengontrol variable bebas lainnya
jika yang bersangkutan ingin menetralisasi, ataupun menghilangkan pengaruh
variabel kontrol.
7.2.8.
Contoh Kasus
Mengukur
metode dalam mengajar terhadap prestasi mahasiswa. Asumsi peneliti ialah ada
variable- variable lain yang mempengaruhi, yaitu kepribadian mahasiswa, jenis
kelamin dan sarana formalitas di kelas.
- Variabel bebas: Metode
- Variabel tergantung: prestasi belajar
- Variabel moderator: kepribadian mahasiswa
- Variabel kontrol: jenis kelamin
- Variabel pengganggu: sarana formalitas di kelas
Keterangan
dari kasus di atas adalah sebagai berikut: Peneliti ingin mengetahui ada dan
tidaknya pengaruh metode mengajar dengan prestasi mahasiswa. Metode mengajar
merupakan variable bebas dan prestasi mahasiswa merupakan variable tergantung.
Peneliti
juga mempertimbangkan adanya factor lain yang mempengaruhi hubungan dua
variable tersebut, yaitu kepribadian mahasiswa. Variabel kepribadian mahasiswa
sengaja dipilih untuk menentukan apakah kehadirannya mempengaruhi hubungan antara
variable bebas dan variable tergantung.
Peneliti
bermaksud menetralisasi kemungkinan berpengaruhnya factor jenis kelamin, oleh
karena itu jenis kelamin akan dikontrol sebagai variable kontrol. Tujuannya
ialah menghilangkan kemungkinan munculnya kerancuan akibat factor tersebut.
Secara teori sarana formalitas di kelas akan mempengaruhi hubungan antara
metode mengajar dan prestasi mahasiswa. Maka sarana formalitas di kelas
dijadikan sebagai variable pengganggu.
0 Response to "MENGIDENTIFIKASI DAN MENAMAI VARIABEL"
Post a Comment