Sunday, March 3, 2013
Artikel
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Stratifikasi sosial
berdasarkan kriteria ekonom.Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi
sosial dapat meliputi penghasilan dan
pemilikan atau kekayaan. Apabila dipilah menggunakan kriteria ekonomi,
maka masyarakat akan terdiri atas :
·
Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena
penghasilan atau kekayaannya dengan
leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya
·
Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena
penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya,
tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya
·
Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan
sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya,
tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.
Stratifikasi sosial
berdasarkan kriteria politik
Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar
dimensi atau kriteria politik adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan (power)
berbeda dengan kewenangan (otoritas).
Seseorang yang berkuasa tidak selalu memiliki kewenangan. Yang dimaksud
kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain dalam
masyarakat, termasuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif. Sedangkan wewenang adalah hak untuk
berkuasa. Apa yang terjadi apabila orang
mempunyai wewenang tetapi tidak memiliki kekuasaan? Mana yang lebih efektif,
orang mempunyai kekuasaan saja, atau wewenang saja? Meskipun seseorang memiliki
hak untuk berkuasa, artinya ia memiliki wewenang, tetapi kalau dalam dirinya
tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, maka ia tidak akan
dapat melaksanakan hak itu dengan baik. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki
kemampuan mempengaruhi pihak lain, meskipun ia tidak punya wewenang untuk itu,
pengaruh itu dapat berjalan secara efektif.
Untuk lebih memahami hal ini, dapat diperhatikan pengaruh tokoh
masyarakat, seperti seorang tokoh agama atau orang yang dituakan dalam
masyarakat. Sudah beradab-abad menjadi pemikiran dalam dalil politik, bahwa
kekuasaan dalam masyarakat selalu terdistribusikan tidak merata. Gaetano Mosca
(1939) menyatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas
penduduk: satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai. Kelas pertama
yang jumlahnya lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli
kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu, sedangkan
kelas kedua, yang jumlahnya lebih besar, diatur dan dikendalikan oleh kelas
pertama itu. Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Robert Michels memberikan
pengertian bahwa beberapa asas umum yang menjadi dasar bagi terbentuknya
stratifikasi sosial, khususnya yang berkaitan dengan kekuasaan politik, adalah:
1. Kekuasaan politik
tidak dapat didistribusikan secara merata
2. Orang-orang
dikategorikan ke dalam dua kelompok: yang memegang kekuasaan dan yang tidak
memilikinya
3. Secara internal, elite itu bersifat homogen, bersatu, dan
memiliki kesadaran kelompok
4. Keanggotaan dalam elite berasal dari lapisan yang sangat
terbatas
5.Kelompok elite pada hakikatnya bersifat otonom, kebal akan
gugatan dari siapa pun di luar kelompoknya mengenai keputusan-keputusan yang
dibuatnya .
Di dalam masyatakat yang demokratis, pembagian dikotomis
antara yang berkuasa dan tidak berkuasa tidak sesederhana yang dikemukakan
Mosca dan kawan-kawannya. Biarpun kelas
berkuasa jumlah orangnya selalu lebih sedikit, tetapi pada umumnya distribusi
kekuasaan lebih terfragmentasi ke berbagai kelompok-kelompok. Dalam masyarakat yang demokratis, kelompok elite
tidak memiliki otonomi sebagaimana pada masyarakat diktator. Kekuasaan elite
dalam masyarakat demokratis selalu dapat dikontrol oleh kelompok-kelompok yang
ada di luar kelompok elite, dan jumlahnya lebih dari satu.
0 Response to "Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi "
Post a Comment