Pengkajian Secara Teori Pada Pasien


Pada bab ini penulis akan mengemukakan kesenjangan yang ditemukan antara konsep yang ada dengan kasus yang ditemukan selama asuhan keperawatan yang dimulai tanggal 3-5 Oktober 2007. Kesenjangan tersebut dilihat dengan memperlihatkan aspek-aspek tahapan keperawatan dimulai dari tahap pengkajian, perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan klien Ny. “N” dengan Sectio Caesaria indikasi letak lentang di ruang nifas RSUD Labuang Baji Makassar. 

A. Pengkajian 

Pada pengkajian secara teori pada pasien Post-Op Sectio Caesaria dapat ditemukan pada saat operasi, adanya demam, bayi malas menetek, adanya konstipasi, klein susah tidur, klien susah bergerak, personal hygiene kurang, nyeri tekan uterus, ekspresi wajah meringis. 

Sedangkan pada sat pengkajian kasus klien Ny. “N”, didapatkan keluhan nyeri pada abdomen, serta bayi klien malas menetek. 

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka didapatkan kesenjangan antara kasus nyata dengan teori, dimana pada saat pengkajian hari kedua post operasi tidak didapatkan perdarahan, demam begitu pula dengan gejala konstipasi karena klien mengaku sudah BAB, serta tidak ditemukan gejala susah tidur. 





B. Diagnosa Keperawatan 

Berdasarkan hasil bahwa diagnosa yang sering muncul pada Post Operasi Sectio Caesaria adalah sebagai berikut : 

B.1. Risiko tinggi terjadi kekurangan cairan b/d perdarahan 

B.2. Konstipasi b/d kurangnya mobilisasi 

B.3. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi 

B.4. Risiko infeksi b/d luka post operasi 

B.5. Produksi ASI kurang b/d isapan bayi yang kurang efektif 

B.6. gangguan pola tidur b/d dengan rasa nyeri terus menerus 

B.7. Pesonal hygiene kurang b/d keterbatasan gerak 

B.8. Kecemasan b/d ketidakberdayaan 

Sedangkan masalah yang penulis dapatkan pada penerapan asuhan keperawatan post operasi Sectio Caesaria di ruang nifas RSUD Labuang Baji yaitu : 
Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi 
Produksi ASI kurang b/d isapan bayi yang kurang efektif. 
Risiko infeksi b/d luka operasi. 

Dari data tersebut di atas nampak ada kesenjangan antara konsep teori dan kasus. Adapun diagnosa yang ada pada teori dan tidak terdapat pada kasus nyata adalah : 
Risiko terjadinya kekurangan volume cairan b/d perdarahan. Diagnosa ini penulis tidak angkat karena pada saat pengkajian hari kedua post operasi tidak terjadi perdarahan. Turgor kulit klien baik, tidak muntah, serta klien tampak sering minum air mineral. 
Konstipasi b/d kurangnya mobilisasi. Diagnosa ini penulis sengaja tidak angkat karena saat pengkajian klien mengaku sudah 2 kali BAB 
Gangguan pola tidur b/d rasa nyeri terus menerus. Diagnosa ini sengaja penulis tidak angkat karena pada saat pengkajian kebutuhan istirahatnya terpenuhi. 
Personal hygiene kurang b/d keterbatasan gerak. Diagnosa ini penulis tidak angkat, karena pada saat pengkajian klien tampak mampu memenuhi kebutuhan personal hygiene-nya. 
Kecemasan b/d ketidakberdayaan.l Diagnosa ini penulis sengaja tidak angkat karena ini merupakan pengalaman persalinan kedua klien sehingga klien merasa tidak terlalu cemas.

0 Response to "Pengkajian Secara Teori Pada Pasien"

Post a Comment