Apa Itu Pengkoordinasian (coordinating)


 Pengkoordinasian adalah aktivitas menghubung-hubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan, kekembaran atau kekosongan kerja. Tugas pengkoordinasian ini adalah tugas manajer. Karena adanya pembagian kerja dan spesialisasi didalam mencapai tujuan, maka koordinasi itu mutlak perlu, sebab tanpa koordinasi maka masing-masing karyawan atau satuan-satuan dalam suatu organisasi akan berjalan sendiri yang mungkin menuju kepelbagai arah atau tidak pernah bertemu pada tujuan yang sama. Tanpa koordinasi, individu-individu dan satuan-satuan organisasi akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
            Kebutuhan akan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajad saling ketergantungan bermacam-macam satuan pelaksanaannya. Bila tugas-tugas tersebut memerlukan aliran informasi antar satuan, derajad koordinasi yang tinggi adalah yang paling baik.  koordinasi yang tinggi sangat bermanfaat untuk pekerjaan yang tidak rutin.
            James D. Thompson (1967) mengemukakan ada tiga macam saling ketergantungan diantara satuan-satuan organisasi, yaitu :
1.      Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence), bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2.      Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence), dimana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaan terlebih dahulu sebelum satuan lain dapat bekerja.
3.      Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.
Peningkatan spesialisasi akan menaikkan kebutuhan akan koordinasi karena spesialisasi menimbulkan saling ketergantungan. Tetapi semakin besar derajad spesialisasi, semakin sulit bagi manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan khusus dari satuan-satuan yang berbeda. The Liang Gie (1983) mengemukakan kurangnya koordinasi dalam suatu organisasi akan terlihat dari adanya gejala-gejala sebagai berikut :
a.       Petugas atau satuan-satuan organisasi bertengkar menuntut suatu bidang kerja atau wewenang yang masing-masing menganggap termasuk dalam lingkungan tugasnya. Dalam hal ini sering lalu terjadi kekembaran dalam pelaksanaan suatu pekerjaan yang memboroskan tenaga, waktu, dan material.
b.      Petugas-petugas atau satuan-satuan organisasi saling melemparkan sesuatu tanggung jawab kepada pihak lain karena masing-masing merasa bahwa sesuatu pekerjaan tidak termasuk dalam ruang lingkup tugasnya. Pengingkaran tanggung jawab biasanya mengakibatkan adanya kekosongan tindakan yang semestinya dijalankan.
c.       Pencapaian tujuan organisasi terasa serba kacau, para petugas nampak serba ragu dan dalam pelaksanaan pekerjaan, ternyata serba salah, saling berbenturan atau bahkan hasil pekerjaan yang satu sering dihapuskan oleh pekerjaan yang lain tanpa disadari.
Untuk berhasilnya pengkoordinasian hendaknya dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a.       Pembagian kerja yang jelas dalam organisasi.
b.      Semangat kerjasama yang besar diantara para karyawan (organisasi informal yang sehat dalam organisasi yang bersangkutan).
c.       Fasilitas komunikasi yang cukup bagi semua pihak dalam organisasi yang bersangkutan.
d.      Diciptakan ada tahapan-tahapan dari suatu kegiatan dan dipertahankan sebagai proses yang kontinyu.
Cara-cara untuk mewujudkan koordinasi ialah dengan jalan :
a.       Konperensi lengkap.
b.      Pertemuan berkala untuk pejabat-pejabat tertentu.
c.       Pembentukan panitia gabungan.
d.      Pembentukan badan koordinasi staff.
e.       Wawancara dengan bawahan.
f.       Memorandum berantai.
g.      Buku pedoman organisasi dan tata kerja; dan sebagainya.


0 Response to "Apa Itu Pengkoordinasian (coordinating)"

Post a Comment