Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI

Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada minggu pertama laktasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI antara Lain :


a. Usia

Ibu yang berusia lebih muda mampu memproduksi ASI lebih banyak dari pada ibu berusia lebih tua. Ibu dengan usia lebih tua cenderung mengalami penurunan fungsi fisiologi pada payudara.

b. Umur kehamilan saat melahirkan

Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir premature sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara eksklusif sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir tidak premature. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi premature dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ (Wikipedia, 2008).

c. Stress dan penyakit akut

Ibu yang cemas dan stress dapat mengganggu laktasi sehingga mempengaruhi produksi ASI karena menghambat pengeluaran ASI. Pengeluaran ASI akan berlangsung baik pada ibu yang merasa rileks dan nyaman. Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses laktasi dapat mempengaruhi produksi ASI (Wikipedia, 2008).

d. Konsumsi rokok

Menurut Matheson (1989) merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.





e. Pil kontrasepsi

Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI. Sebaliknya bila pil hanya mengandung progestin maka tidak ada dampak terhadap volume ASI (Wikipedia, 2008).



2.3. ASI Eksklusif

2.3.1. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi tanpa tambahan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air the dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim ataupun makanan padat lainnya setidaknya sampai usia bayi 4 bulan, tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.

2.3.2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Pemberian ASI secara Eksklusif memberikan manfaat yang sangat banyak khususnya bagi bayi, ibu, keluarga, bahkan dunia. Keuntungan bagi bayi yaitu bayi akan lebih sehat, cerdas dan tumbuh kembangnya optimal. Bagi ibu yaitu ibu akan lebih sehat dan menarik. Adapun keuntungan ASI eksklusif yaitu :

a. Bagi bayi

Keuntungan ASI eksklusif bagi bayi yaitu :

1. ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas dan kuantitasnya dengan tatalaksana menyusui yang benar. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampi usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan, bayi harus diberi makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih (Roesli, 2007).

2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat imunoglobin (zat kekebalann tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setelah bayi lahir, sehingga akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur.

Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit mencret (diare). ASI juga akan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek dan penyakit alergi (Roesli, 2007).

3. ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan

Ada 2 faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik hanya menyumbang 48% dalam membentuk IQ anak, sisanya adalah faktor lingkungan.

Lingkungan penting karena memiliki peran lebih besar daripada genetik. Faktor lingkungan terdiri dari asuh, asah dan asih. Asuh berarti memberikan kebutuhan untuk pertumbuhan fisik. Asah berarti memberikan stimulasi atau pendidikan. Asih berarti memberikan kebutuhan psikososial. Agar perkembangan kesehatan dan kecerdasan anak tidak terganggu, orang tua perlu memberikan ASI, karena ASI mengandung 100 macam enzim yang membantu penyerapan zat gizi dan mengandung nutrisi yang mempunyai fungsi sfesifik untuk pertumbuhan otak.

4. ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih saying

Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tenteram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal selama dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik (Roesli, 2007).

b. Bagi ibu

Selain memberikan keuntungan pada bayi, menyusui jelas memberikan keuntungan pada ibu. Beberapa manfaat bagi ibu antara lain :

1. Mengurangi kemungkinan menderita kanker

Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara dan kanker indung telur (Roesli,2007).

2. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan

Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan akan berkurang. Hal ini karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna untuk kontraksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti.

3. Lebih ekonomis, murah dan praktis

ASI lebih murah, karena ibu tidak perlu membeli susu kaleng dan perlengkapannya. Juga lebih praktis dan ekonomis karena ibu bias jalan-jalan keluar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan seperti botol, kaleng susu formula, air panas dan sebagainya.

4. Menjarangkan kehamilan

Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil. Selama ibu memberikan ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan (Roesli, 2007).

5. Lebih cepat langsing kembali

Ibu tidak perlu susah-susah melakukan diet untuk mengecilkan perut setelah melahirkan, karena hisapan anak pada puting susu ibu merangsang keluarnya hormon yang dapat mengencangkan dinding perut ibu kembali (Rulina, 2004).



2.4. Cara Memompa ASI

Semua ibu dapat belajar memerah Asi. Ibu dapat memulai belajar selama kehamilan dan dapat menerapakannya segera setelah melahirkan, memerah dengan tangan tidak memerlukan alat bantu sehinga seorang ibu dapat melakukannya dimana saja dan kapan saja. Memerah dengan tangan mudah dilakukan bila payudara lunak. Namun, jika payudara sangat berbendung dan nyeri maka akan sulit dilakukan pemerahan. ASI dapat dikeluarkan dengan dua cara yaitu :

a. Pengeluaran ASI dengan tangan

Cara pengeluaran Asi dengan tangan dimulai dengan mencuci tangan sampai bersih dan siapkan tempat untuk menampung Asi dan payudara dikompres dengan kain (handuk) hangat dengan gerakan jari kearah luar puting susu. Gerakkan jari-jari tangan secara merata diatas payudara sambil menekan puting karena dapat menyebabkan lecet. Ulangi aktifitas ini sampai Asi keluar dan payudara terasa kosong.

b. Penegeluaran ASI dengan pompa

Pompa ASI adalah alat mekanis yang memfasilitasi pengeluaran ASI. Pompa ASI ini bisa manual maupun elektrik. Ada beberapa jenis pompa manual yang paling banyak dipakai adalah plastik yang berbentuk corong, yang memiliki cekungan dekat ujungnya. ASI yang diperas terkumpul dicekungan ini. Sebuah bola karet dilekatkan pada ujung corong, yang digunakan untuk memompa. Awalnya anda mungkin tidak bisa mengumpulkan jumlah ASI yang dibutuhkan.

Walaupun ASI bisa tahan dua jam pada suhu ruang, sangat dianjurkan agar anda memberikannya kepada bayi sesegera mungkin. Anda dapat menyimpan ASI yang dikeluarkan setelah persalinan sampai 24 jam pada temperature 27-32°C. Susu matang yang dikeluarkan setelah beberapa hari pertama persalinan dapat disimpan sekitar empat sampai enam jam pada suhu 25°C.

Dikulkas yang suhunya berkisar antara 0-40°C, ASI bisa disimpan sampai delapan hari. Anda dapat menyimpannya sampai dua minggu dalam freezer. Penting untuk diingat bahwa anda tidak boleh menyimpan ASI di bagian pintu kulkas maupun freezer (Ramaiah, 2006).

0 Response to "Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI"

Post a Comment