Anggaran Pengumpulan Piutang




Pada umumnya perusahaan besar mempunyai banyak pelanggan dengan kredit. Kondisi yang demikian mempengaruhi arus kas perusahaan. Misal, PT ABC mempunyai penjualan bulan Januari Rp 100, Februari Rp 200, dan Maret Rp 300. Syarat pembayaran ditetapkan 3/20/net 30, 70% pelanggan membayar 20 hari setelah bulan penjualan, 20% pelanggan membayar 10 hari terakhir bulan kesatu sesudah bulan penjualan, dan 10% pelanggan membayar bulan kedua setelah bulan penjualan. Berdasarkan informasi tersebut aggaran pengumpulan piutang dapat disajikan pada tbel 11.3. Rincian perhitungan piutang bulan Februari, Maret, April,adalah sebagai berikut:



Bulan Februari:
o   Pengumpulan piutang bulan Februari 70% X Rp 100 = Rp 70 dikurangi potongan tunai 3% X Rp 70 = Rp 2,10 = Rp 67,90.
o   20% terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% X Rp 100 = Rp 20.
o   Jadi dalam bulan Februari, piutang terkumpul = Rp 67,90 + Rp  20 = Rp 87,90

Bulan Maret:
o   Piutang atas penjualan bulan Januari 10% X Rp 100 = Rp 10
o   Piutang atas penjualan bulan Februari 70% X  Rp 200 = Rp 140, dikurangi 3% X Rp 140 = Rp 4,20 = Rp 135,80
o   Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% X Rp 200 = Rp 40
o   Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 10 + Rp 135,80 + Rp 40 = Rp 185,80

Bulan April:
o   Piutang atas penjualan bulan Februari 10% X Rp 200 = Rp 20
o   Piutang atas penjualan bulan Februari 70% X Rp 300 = Rp 210, dikurangi 3% X Rp 210 = Rp 6,30 = Rp 203,70
o   Terkumpul dalam waktu 10 hari terakhir, 20% X Rp 300 = Rp 60
o   Jadi dalam bulan Maret, piutang terkumpul = Rp 20 + Rp 203,70 + Rp 60 = Rp 283,70

2.      Kebijakan Kredit (Credit Policy)

Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh banyak faktor antara lain kualitas produk, harga yang kompetitif, distribusi yang cepat, promosi, pelayanan purna jual, kebijakan kredit, dan lain-lain. Berikut ini disajikan contoh kasus:

Kasus PT Lesmana: kebijkan lama: potongan tunai 3% untuk pembayaran sampai dengan 7 hari (3/7).Rata-rata Pengumpulan piutang 30 hari, pembeli yang memanfaatkan potongan tunai 15%, piutang tak tertagih (bad debt) 2% dari penjualan kredit (credit sales). Penjualan selama satu tahun 1.500 @ Rp 5, VC Rp 2,3, biaya modal diperhitungkan 22% per tahun.

Kebijakan baru: perjanjian kredit penjualan (term of sales) adalah 4/15, potongan tunai 4% bagi yang melakukan pembayaran sampai dengan 15 hari. Rata-rata pengumpulan piutang 40 hari. Yang memanfaatkan potongan tunai bertambah menjadi 25% dan penjualan meningkat 20%, tambahan tenaga penjual 3 orang dengan gaji per bulan Rp1,7 per bulan per orang, piutang tak tertagih (bad debt) 3%. Apakah perusahaan mempertahankan kebijakan lama atau baru? Solusi kasus PT Lesmana tersebut dapat disajikan dalam tabel 11.4.

Keterangan tabel 11.4:
o   *Marjin kontribusi = [1 – (2,3 / 5)] = 54%
o   Perhitungan Laba (rugi) atas kebijakan baru:
o   Tambahan marjin kontribusi = (Rp 4.860 – Rp 4.050)        = Rp 810,00
o   Tambahan biaya modal = (Rp 75,9 – Rp 53,7625)                              = (Rp 22,14)
o   Tambahan piutang tak tertagih = (Rp 202,5 – Rp 127,5)    = (Rp 75,00)
o   Tambahan potongan tunai  = (Rp 90 – Rp 33,75)                                = (Rp 56,25)
o   Gaji tenaga penjual                                                    = (Rp 61,20)
o   Tambahan Laba                                                          = Rp 595,41

Kesimpulan: Kebijakan baru adalah layak dijalankan karena ada tambahan laba sebesar Rp 595,41.

Tabel 10.3
Solusi Kasus PT Lesmana

Keterangan
Kebijakan Lama
Kebijakan Baru
Penjualan
Piutang

Tunai
Perputaran (Turnover)
Rata-rata Piutang

Investasi pada
piutang
Biaya Modal

Piutang Tak Tertagih
(bad debt)
Potongan Tunai
(cash discount)
Marjin Kontribusi*

Gaji tenaga penjual
Rp 7.500
85% X 7.500 =
Rp 6.375
Rp 1.125
360/30 = 12X
Rp 6.375/12 =
Rp 531,25
46% X Rp 531,25 =
Rp 244,375
22% X Rp 244,375 =
Rp 53,7625
2% X Rp 6.375 =
Rp 127,5
3% X Rp 1.125 =
Rp 33,75
54% X Rp 7.500 =
Rp 4.050
(1+20%)(7.500) = Rp 9.000
75% X 9.000 = Rp 6.750

Rp 2.250
360/40  = 9X
Rp 6.750/9 = Rp 750

46% X Rp 750 = Rp 345

22% X Rp 345 = Rp 75,9

3% X Rp 6.750 = Rp 202,5

4% X Rp 2.250 = Rp 90

54% X Rp 9.000 =Rp 4.860

3 X 12 X Rp 1,7 = Rp 61,2





















0 Response to " Anggaran Pengumpulan Piutang "

Post a Comment