Saturday, March 9, 2013
Kesehatan
APA ITU TERAPI PENGGANTI HORMON
TERAPI
PENGGANTI HORMON
dr. Rudianto HP, dr.
Retno B. Farid, SpOG
BATASAN :
Terapi penggantian hormon (THP) adalah pemberian
hormon estrogen atau kombinasi estrogen dengan progestogen/androgen untuk
pengobatan atau pencegahan keluhan-keluhan yang ditimbulkan akibat kekurangan
hormon pengganti. (1)
INDIKASI :
Keadaan
yang merupakan indikasi pemberian hormon (THP)
seperti :
·
Wanita dengan keluhan yang
berhubungan dengan kekurangan estrogen seperti (2,3,4)
·
Gangguan vasomotor : gejolak panas, keringat banyak, jantung
berdebar-debar dab rasa berat atau sakit pada kepala (1,3,5,6,7)
·
Psikologik : perasaan takut
kehilangan daya tarik feminim dan takut menjadi tua, gelisah mudah tersinggung,
lekas marah, tidak konsentrasi, pelupa, kehilangan kepercayaan dan kemampuan
membuat keputusan, depresi, gangguan libido, gangguan tidur. (1,3,7,8,9)
·
Keluhan urogenital : nyeri
sanggama, vagina kering, keputihan,
infeksi, perdarahan pasca sanggama, gatal pada vagina atau vulva,
iritasi, prolapsus uteri atau vagina
inkontinensia urine, infeksi saluran kemih berulang, nyeri berkemih. (1,3,5,6,10,11)
·
Wanita tanpa keluhan dengan risiko
tinggi seperti menopause sebelum 45 tahun, risiko osteoporosis,
hiperkolesterolemia
·
Wanita yang menginginkan TPH dan
tidak ada indikasikontra.(3)
Indikasikontra
estrogen : (2,3,4)
Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya,
kerusakan hati yang berat/penyakit hati akut, trombosis vena profunda akut,
tromboemboli akut, sedang menderita kanker payudara, sedangan penderita kanker
endometrium, hiperlipidemia karena kelainan herediter, porfiria.
Indikasi kontra progestogen : meningioma.
KONSULTASI
:
·
Spesialis Penyakit Dalam subdivisi
kardiovaskuler
·
Spesialis Syaraf
·
Spesialis Jiwa
·
Spesialis Bedah Tulang
PENATALAKSANAAN
:
Pemeriksaan dasar sebelum pemberian TPH.(1,3)
·
Anamnesis
·
Pemeriksaan : tekanan darah, berat
badan, pemeriksaan ginekologik, payudara
·
Pap
Smear
·
USG ginetalia intern
Laboratorium :
1.
Fungsi hati : SGOT, SGPT
2.
Fungsi ginjal : ureum, kreatinin
3.
Gula darah : puasa, pos prandial
4.
Lipid : HDL, LDL, kolesterol total
5.
Hormonal : FSH
·
Mamografi
·
Densitometri.
CARA
PEMBERIAN DAN JENIS SEDIAAN
Jenis estrogen yang dianjurkan adalah estrogen alamiah dengan cara pemberian
melalui : oral, trandermal, vaginal atau implan subkutan.(1,3,5,9,11,12)
dan yang lebih diutamakan pemberian secara oral. (2)
Jenis progestogen yang dianjrukan adalah progestogen
alamiah dengan cara pemberian melalui : oral, intramuskuler.(1,9)
Beberapa jadwal pemberian TPH
·
Kombinasi sekuensial (25 hari) :
estrogen diberikan selama 25 hari dengan progestogen diberikan selama 12 hari
terakhir (hari ke 14-25) dan 5 hari bebas tidak minum obat diindikasikan untuk
wanita dengan uterus
·
Kombinasi sekuensial (30 hari) :
estrogen diberikan selama 30 hari dengan progestogen diberikan selama 12 hari
pertama (hari 1012) diindikasikan untuk wanita tanpa uterus, diberikan 12 hari
terakhir pada wanita dengan uterus.
·
Kombinasi kontinyu : estrogen dan
progestogen diberikan setiap hari dan kontinyu diindikasikan pada wanita
pascamenopause dengan atau tanpa uterus.(1,2,3,5,9,11)
·
Cyclephasic
: estrogen diberikan kontinyu selama 30 hari dengan progestogen diberikan 3
hari dalam seminggu (Jumat, Sabtu, Minggu) atau setiap 3 hari.
Progetogen harus selalu diberikan minimal 10 hari
dalam sebulan.(2)
Perlunya diberikan progetogen dalam TPH untuk wanita yang tanpa uterus oleh
karena progetogen berperan dalam mempertahankan densitas tulang, mengurangi
terjadinya adenokarsinoma pada wanita dengan riwayat endometriosis, mengurangi
efek estrogen yang meningkatkan kadar trigliserida.(11)
Efek samping.(13)
Estrogen : nyeri payudara, perdarahan banyak, sakit
kepala, leukorea, pruritus berat.
Progetogen : restensi cairan, perdarahan tidak
teratur, penambahan berat badan
Kontrol selama penggunaan TPH.(1)
·
Bulan 1 : keluhan pengobatan :
·
Bulan 3 : tekanan darah, perdarahan, efek samping
·
Bulan 6 : ginekologi, Pap
smear, tekanan darah, fungsi hati dan ginjal, hormonal
·
Bulan 12 : pemeriksaan seperti sebelumnya, mamografi
·
Setiap 1-2 th : pemeriksaan seperti sebelumnya
Lama pengobatan :
Untuk pencegahan TPH diberikan 10-20 tahun, kalau perlu
selama sisa hidupnya. Pengobatan yang dihentikan tiba-tiba, kerusakan pada
masing-masing target organ akan terjadi kembali.(13)
KEPUSTAKAAN
:
1.
Baziad A, Hestiantoro A, Soebijanto
S. Menopause dan terapi hormon pengganti Pokja Endokrinologi Reproduksi PB
POGI, Jakarta, 1997 ; 2-9
2.
Palacios S. Managing the
perimenopause. Dibawakan pada KONAS X POGI di Padang, 1996 ; 1-38
3.
Davey DA. The menopause and Climacterium. In :
Whitfield CR, ed. Dewhurt’s Textbook of Obstetrics and Gynaecology for
Graduates. Fifth edition. London : Blackwell Sciense, 1995 ; 609-41
4.
Baziad A, Hestiantoro A, Sujana E,
Alkaff Z. Terapi hormon pengganti (THP) dengan steroid
(estrogen-progeteron). Dalam : Baziad A, Hestiantoro A, Affandi B, Soebijanto
S, eds. Panduan Menopause dan Terapi Hormon Pengganti (THP). Pokja
Endokrinologi Reproduksi PB POGI, Jakarta, 1997 ; 619-40
5.
Dawwod MY. Menopause In : Copeland
LJ, Jarrel JF, Mc Gregor JA, eds. Textbook of Gynecology. Tokyo : W.B. Saunders
Company, 1993 ; 619-40
6.
London SN, Hammond CB. The Climacteric.
In : Scott JR, Disaia PJ, Hammond CB, Spellacy WN, eds. Danforth’s Obstetric
and Gynaecology. Sixth edition. Philadelphia : J.B. Lippincot Company, 1990 ;
853-74
7.
Sastrawinata S. Gangguan pada masa
bayi, kanak-kanak, pubertas, klimakterium dan senium. Dalam Wiknyosastro H,
Saifuddin BA, Rachimhadi T, eds. Ilmu kandungan. Edisi ke 2. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka, 1994 ; 237-45
8.
Baziad A, Rahman IA. Klimakterium
dan menopause. Dalam : Baziad A, Jacoeb TZ, Sujana EJ, Alkaff Z, eds.
Endokrinologi Ginekologi. KSERI. Jakarta, 1993 ; 147-54
9.
Hurd WW. Menopause. In : Berek JS,
Adashi EY,, Hillard PA, eds.. Novak’s Gynecology. Twelfth edition Hongkong :
Williams and Wilkin , 1996 ; 981-1011
10. Baziad A,
Santoso BI, Jasoparwiro MJ. Terapi Hormon Pengganti (THP) dan sindroma
urogenital. Dibawakan pada PIT X POGI. Ujung Pandang, 1997 ; 1-7
11. Speroff L,
Glass RH, Kase NG. Menopause and postmenopausal hormone therapy. In :
Clinical Gynecologic Endocrinology and
Infertility. Fifth edition. Baltimore : Williams & Wilkin, 1994 ; 583-649
12. Baziad A,
Hestiantoro A, Alkaff Z. Adakah indikasi terapi hormon pengganti (THP) pada
wanita menopause ?. Dalam : Baziad A, Hestiantoro A, Affandi B, Soebijanto S,
eds. Panduan Menopause dan Terapi hormon pengganti (THP). Pokja Endokrinologi
Reproduksi PB POGI, Jakarta, 1997 ; 1-10
13. Baziad A.
Penanggulangan masalah akibat menopause dan hormon replacement therapy (HRT).
Dibawakan pada Kuliah Umum KONAS IV PERKENI. Ujung Pandang, 1997 ; 1-6
14. Anonim.
MIMS, Indonesia, IIMS, Vol. 2. 1997
15. Brosur obat
0 Response to "APA ITU TERAPI PENGGANTI HORMON"
Post a Comment