CARA PENANGANAN PRE-EKLAMSI

PENANGANAN PRE-EKLAMSI

Definisi
·          Pre-eklamsia adalah timbulnya hipertensi dan protein uria akibat kehamilan setelah umur kehamilan > 20 minggu dengan peningkatan tekanan diastolik > 15 mmHg
·          Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas, yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. Seblum wanita hamil tersebut menunjukkan tanda-tanda pre-eklamsia.

Kriteria Diagnosa
·          Protein uria dan hipertensi, pada eklamsia ditambah kejang dan atau koma
·          Pre-eklamsia ringan didasarkan atas timbulnya hipertensi disertai protein uria setelah kehamilan 20 minggu
·          Pre-eklamsia berat didasarkan apabila ditemukan setelah adanya satu atau beberapa gejala berikut ini :
Ø  Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolic > 110 mmHg
Ø  Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan < 160 mmHg atau tekanan darah diastolic > 90 mmHg dan < 110 mmHg dengan disertai tanda-tanda berikut :
§   Proteinuria > 5 gram / 24 jam atau (++) atau lebih pada pemeriksaan kualitatif
§   Oliguria < 400 ml/24 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin plasma
§   Edema paru (nafas pendek, sianosis, rhonki +)
§   Nyeri epigastrium (kanan atas)
§   Gangguan visus atau cerebral
§   Nyeri kepala hebat
§   Hiperreleksia
§   Gagal jantung
§   Pertumbuhan janin yang terlambat
§   Gangguan koagulasi (koagulasi intra vaskuler disseminate/DIC, sindroma HELLP : Hemolisis, Elevated Liver enzyme, Low Platelet count)
Eklamsia : kejang/koma tanpa kelainan enurologis pada wanita hamil, persalinan / nifas, dengan adanya tanda pre-eklamsi berat.

Anamnesa
·          Kehamilan 5 bulan atau lebih
·          Sesak nafas
·          Nyeri kepala
·          Kejang

Pemeriksaan Fisis
·          Peningkatan tekanan diastolic > 15 mmHg
·          Obstetri : besar rahim sesuai dengan usia kehamilan, atau lebih kecil bila ada pertumbuhan janin terlambat.
Pemeriksaan Penunjang
·          Laboratorium : protein urin, Hb, Bt, trombosit, fungsi hati, fungsi ginjal

Diagnosa Banding
·          Hipertensi menahun
·          Kelainan ginjal
·          Epilepsi

Penatalaksanaan
·          Pre-eklamsia ringan :
Ø  Kehamilan < 37 minggu dapat dilakukan rawat jalan dengan pengawasan tekanan darah, proteinuri dengan kondisi janin 2 kali seminggu.
Pasien dianjurkan banyak istirahat dengan tidur miring, diet rendah garam.
Ø  Kehamilan > 37 minggu dapat dipertimbangkan dilakukan terminasi bila terdapat tanda pre-eklamsi berat.
·          Pre-eklamsia berat :
Segera dirawat dan ditentukan jenis perawatan/tindakan yang akan diambil secara aktif atau konservatif.
I.        Tindakan aktif dilakukan bila :
a.        Bila kehamilan > 37 minggu
Adanya tanda/gejala inpending eklamsia
Kegagalan tindakan konservatif (dalam 6 jam setelah pengobatan tekanan darah naik atau setelah 24 jam pengobatan tidak ada perbaikan).
Adanya tanda-tanda gawat janin
Adanya tanda-tanda pertumbuhan janin terlambat
Pemeriksaan laboratorium ditemukan tanda sindroma HELLP
b.       Bila kehamilan < 37 minggu
§   Segera dirawat di rumah sakit dengan tirah miring ke sisi kiri
§   Infus asering
§   MgSO4 dengan dosis awal MgSO4 20% 8 gram iv atau MgSO4 40% gram iv dosis pemeliharaan : MgSO4 40% 4 gram im/4 jam.
§   Syarat pemberian MgSO4 :
1.       Tersedianya kalsium glukonas 10 % sebagai antidotum MgSO4, diberikan 10 ml iv pelan + 3 menit
2.       Reflek patella (+)
3.       Frekuensi pernafasan > 16 kali/menit
4.       Produksi urin 100 ml dalam 4 jam sebelumnya
§   Pemberian MgSO4 dihentikan bila :
1.       Ada tanda-tanda intoksikasi
2.       Setelah 24 jam pasca persalinan
3.       Dalam 6 jam pasca persalinan sudah terjadi perbaikan tekanan darah
c.        Anti hipertensi diberikan hanya bila tekanan darah diastolik > 110 mmHg dengan pilihan nifedipin 10 mg yang digerus dan diberikan di bawah lidah.
d.       Diuretika hanya diberikan bila ditemukan edema paru, edem anasarka atau terjadi gagal jantung kongestif.
e.        Diet : cukup protein, rendah garam, lemak dan karbohidrat
f.        Tindakan obstetric :
Ø  Bila belum inpartu dilakukan induksi persalinan dengan infus oksitosin, pasang kateter foley dan amniotomi. Bila induksi gagal dalam 12 jam dilakukan sectio cesarea.
Ø  Bila sudah masuk inpartu pada kala I dilakukan amniotomi dan bila sudah masuk kala II persalinan pervaginam dengan dibantu ekstraksi forceps atau vakum. Bila tidak tercapai pembukaan lengkap pada kata I dilakukan secsio cesare.
II.     Perawatan konservatif
a.        Dilakukan bila kehamilan < 37 minggu tanpa disertai tanda-tanda inpending eklamsia atau keadaan janin buruk.
b.        Pengobatan medisional sama dengan pengobatan medisional pada perawatan secara aktif.
c.        Tindakan obstetri :
Ø  Selama perawatan konservatif, dilakukan observasi dan evaluasi sama seperti pada perawatan aktif. Hanya disini tidak dilakukan tindakan terminasi.
Ø  MgSO4 dihentikan bila sudah mencapai tanda-tanda pre-eklamsi ringan, selambatnya dalam 24 jam.
Ø  Bila setelah 24 jam tidk ada perbaikan, dianggap pengobatan gagal dan dilakukan terminasi.
Ø  Anti hipertensi diberikan hanya bila tekanan darah diastolik > 110 mmHg dengan pilihan nifedipin 10 mg yang digerus dan diberikan di bawah lidah
Ø  Diuretika hanya diberikan bila ditemukan edema paru, edem anasarka atau terjadi gagal jantung kongestif
Ø  Diet : cukup protein, rendah garam, lemak dan karbohidrat
·          Eklampsia
a.        MgSO4 20% 8 gram intravena selama 4 menit, diikuti 4 gram IM / 4 jam, dilanjutkan dengan MsGO4 4% gram IM, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 10 gram MgSO4 dalam 500 ml Dextrose 5 % selama 6 jam. Apabila terjadi kejang berulang dapat diberikan tambahan MgSO4 2 gram intravena selama 2 menit, sekurang-kurangnya 20 menit setelah pemberian terakhir.
b.       Obat-obatan lain seperti antihipertensi, diuretika, antibiotika, kardiotonika diberikan bila ada indikasi.
c.        Perawatan pada serangan kejang :
§   Dirawat di ruang isolasi yang tenang
§   Dipasang oropharyngeal airway (Guedel)
§   Kepala direndahkan dan orofaring dibersihkan dengan penghisap lendir
d.       Perawatan pada keadaan koma :
§   Monitoring keadaran
§   Pencegahan ulkus dekubitus
§   Pemberian makan dengan pipa lambung.
Konsultasi
Apabila diperlukan, konsultasi spesialis penyakit dalam, saraf, mata dan kardiologi.

Perawatan Rumah Sakit
Pasien dirawat di ruang intensif (ICU) adalah pasien eklamsia dan pasien pre-eklamsi berat yang setelah dirawat 2 minggu tidak menunjukkan adanya perbaikan.

Penyulit
Gagal jantung, gagal ginjal, edema paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak, kematian janin.

Informed Concent
Perlu dijelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien dan rencana penatalaksanaannya.

Lama perawatan
Pasien dirawat sampai 6 hari pasca persalinan, bila tidak ada komplikasi.

Masa pemulihan
Selama 6 minggu.

Out put
Bisa terjadi kematian ibu dan janin. Bila tanpa komplikasi bisa sembuh total.

0 Response to "CARA PENANGANAN PRE-EKLAMSI"

Post a Comment