Friday, March 1, 2013
Artikel
SKALA PENGUKURUAN DALAM SEBUAH PENELITIAN
Ada empat
tipe skala pengukuran dalam penelitian, yaitu nominal, ordinal,
interval dan
ratio.
- 9.1 Nominal
Skala
pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau
kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan
area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka
sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka
statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa
dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi
variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol
angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan
angka-angka tersebut, karena angka-angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan
atau ketidakadanya karaktersitik tertentu.
Contoh:
Jawaban
pertanyaan berupa dua pilihan “ya” dan “tidak” yang bersifat kategorikal dapat
diberi symbol angka-angka sebagai berikut: jawaban “ya” diberi angka 1 dan
tidak diberi angka 2.
- 9.2 Ordinal
Skala
pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik
berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini
mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif
tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik
yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Contoh:
Jawaban
pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju,
netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5.
Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah.
- 9.3. Interval
Skala
interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan
ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang
tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik
antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval
benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan
dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk
melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric.
Contoh:
Jawaban
pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda
melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5
kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan
interval 2.
- 9.4. Ratio
Skala
pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0
(nol) empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat
ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio
biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu
dengan lainnya.
Contoh:
Berat Sari
35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama
dengan 1 dibanding 2.
- 9.5. Validitas
Suatu skala
pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Misalnya skala nominal yang bersifat non-parametrik
digunakan untuk mengukur variabel nominal bukan untuk mengukur variabel
interval yang bersifat parametrik. Ada 3 (tiga) tipe validitas pengukuran yang
harus diketahui, yaitu:
- Validitas Isi (Content Validity)
Validitas
isi menyangkut tingkatan dimana item-item skala yang mencerminkan domain konsep
yang sedang diteliti. Suatu domain konsep tertentu tidak dapat begitu saja
dihitung semua dimensinya karena domain tersebut kadang mempunyai atribut yang
banyak atau bersifat multidimensional.
- Validitas Kosntruk (Construct Validity)
Validitas
konstruk berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan dan berperan
sebagai konsep yang sedang diukur. Dua aspek pokok dalam validitas konstruk
ialah secara alamiah bersifat teoritis dan statistik.
- Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validitas
kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan mampu
memprediksi suatu variable yang dirancang sebagai kriteria.
9.6.
Reliabilitas
Reliabilitas
menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran
tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan
hasilnya.
0 Response to "SKALA PENGUKURUAN DALAM SEBUAH PENELITIAN "
Post a Comment