Sunday, June 16, 2013
m
Pengertian Metode Penelitian
3.1. Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode riset dengan mengambil beberapa sampel yang mewakili
suatu populasi Wisatawan mancanegara yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta
khususnya di Kabupaten Bantul yang berkunjung pada toko kerajinan (art shop) kulit bermotif wayang (tatah sunging)
3.2. Wilayah
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul pada sentra
perkampungan industri kerajinan (art
shop) kulit motif wayang (tatah
sunging) di Desa Panggungharjo Sewon, Bangunjiwo Kasihan, dan Wukirsari
Imogiri, Kabupaten Bantul.
3.3. Populasi
dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
meliputi seluruh wisatawan mancanegara yang berkunjung pada toko
kerajinan (art shop) kulit motif
wayang (tatah sunging) di Kabupaten Bantul. Penelitian ini jumlah
populasinya tidak bisa diketahui secara pasti maka berdasarkan Malhotra (1999),
untuk menentukan jumlah sempel dapat ditentukan yaitu minimum empat atau lima kali jumlah variabel
yang digunakan. Karena jumlah variabel yang diteliti sebanyak 10 maka sampel
yang ditetapkan sebanyak 300 responden dianggap sudah mewakili. Metode Pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan
berdasarka kebetulan (sugiyono,1999) dalam arti seluruh wisatawan yang
berkunjung ke toko kerajinan (art shop)
kulit motif wayang (tatah sunging) di Kabupaten Bantul.
3.4. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer meliputi tanggapan responden
(wisatawan mancanegara) sehubungan dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit
motif wayang pada toko kerajinan (art
shop) di Kabupaten Bantul.
b. Data sekunder misalnya laporan-laporan atau
dokumen yang berasal dari instansi pemerintah, Biro Pusat Statistik, Departemen
Perindustrian, Perdagangan dan koperasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan
instansi terkait lainnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data primer dalam
penelitian ini dikumpulkan dengan : (a). Kuesioner (angket) dan (b). Interview
3.6. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini terdapat 9 ( sembilan ) variabel bebas ( X ) dan satu
variabel terikat ( Y ).
3.6.1 Variabel Bebas / Independent Variabel ( X )
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang
diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1.
Faktor pengetahuan
Pribadi ( X1 )
2.
Faktor Budaya (X2)
3.
Faktor Kelompok Acuan
(X3)
4.
Faktor kelas Sosial
(X4)
5.
Faktor Produk (X5)
6.
Faktor Harga (X6)
7.
Faktor Promosi (X7)
8.
Faktor Distribusi (X8)
9.
Faktor Kondisi Fisik
(X9)
3.6.2 Variabel Terikat
/ Dependent Variabel ( Y )
Variabel
terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain.
Yang menjadi variabel terikat
dari penelitian ini
adalah keputusan pembelian produk kulit motif wayang pada toko
kerajinan (art shop) di Kabupaten
Bantul. Untuk variabel keputusan
pembelian dapat diukur dengan banyaknya jumlah produk yang dibeli, pembelian
kembali, keinginan menjadi importir atau agen dan merekomendasikan pada orang lain untuk membeli
kerajinan kulit motif wayang yang dikeluarkan dalam keputusan pembelian yang
dilakukan oleh wisatawan mancanegara.
Tabel 3.1.
Variabel
Penelitian
VARIABEL
|
SUB VARIABEL
|
INDIKATOR
|
INSTRUMEN
|
SKALA
|
Variabel Independen (X)
|
Faktor
pengetahuan Pribadi ( X1 )
Faktor
Budaya (X2)
Faktor
Kelompok Acuan (X3)
Faktor
kelas Sosial (X4)
Faktor
Produk (X5
Faktor Harga (X6)
Faktor Promosi (X7)
Faktor Distribusi (X8)
Faktor
Kondisi Fisik (X9)
|
1.
Pengetahuan produk
2. Nilai budaya
3. Pengetahuan dari keluarga
4. Pengetahuan dari teman
5. Pendapatan
6. Desain
7. Kualitas
8. Bahan baku
9. Keunikan
10. Ukuran
11. Tingkat harga
12. Potongan harga
13. Pameran
14. Personal selling
15. Transportasi
16. saluran distribusi
17. desain bangunan toko
18. Tempat parkir
19. tata letak produk
20. Akses ke lokasi
|
Mengetahui sendiri (X1.P1)
Mengetahui sebelumnya (X1.P2)
Mengetahui saat datang ke Indonesia(X1.P3)
Suka karena
budaya Jawa (X2.P1)
Ada budaya sejenis di negaranya (X2.P2)
Kesukaan Pada kerajinan (X2.P3)
Sepengetahuan dari keluarga (X3.P1)
Sepengetahuan dari teman (X3.P2)
Lingkungan tempat tinggal (X3.P3)
Tingkat pembelian masyarakat sekitar(X4.P1)
Tingkat pendapatan(X4.P2)
Pola gaya hidup tinggi (X4.P3)
Disain menarik (X5.P1)
Kualitas bagus (X5.P2)
Bahan baku kulit (X5.P3)
Tingkat keunikan (X5.P4)
Tingat Ornamennya(X5.P5)
Jenis produknya (X5.P6)
Tingkat Ukuran (X5.P7)
Tingkat kesesuaian harga (X6.P1)
Ada atau tidaknya potongan harga(X6.P2)
Harga Relatif terjangkau (X6.P3)
Sepengetahuan dari pameran (X7.P1)
Sepengetahuan dari pemandu (X7.P2)
Sepengetahuan dari Media
TV,Elektronik (X7.P3)
Tingkat kesulitan transportasi
(X8.P1)
Tingkat kebutuhan jasa pengiriman
(X8.P2)
Pembelian langsung (X8.P3)
Disain toko yang menarik (X9.P1)
Luas halaman parkir(X9.P2)
Tingkat penataan produk (X9.P3)
Tingkat kemudahan akses(X9.P4)
|
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
|
Variabel dependen Keputusan
Pembelian (Y)
|
Keputusan pembelian
|
1. Produk yang dibeli
2. Rekomendasi
3. Pembelian kembali
4. keinginan menjadi agen
|
Jumlah produk (Y1.P1)
Tingkat keinginan merekomendasikan
(Y1.P2)
Tingkat daya beli(Y1.P3)
Tingkat menjadi importir (Y1.P4)
|
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
|
3.7 Teknik
Pengukuran variabel
Alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh
Delgado dan Munuera (2005). Skala
yang digunakan
dalam penelitin ini adalah skala likert. Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut :
( 1 ) Sangat
Tidak Setuju (STS)
( 2 ) Tidak
Setuju (TS)
( 3 ) Netral
(N)
( 4 ) Setuju
(S)
( 5 ) Sangat
Setuju (SS)
Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam
kuesioner adalah sebagai berikut :
Pilihan
pertama, memiliki nilai skor 1 (satu)
Pilihan
kedua, memiliki nilai skor 2 (dua)
Pilihan
ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga)
Pilihan
keempat, memiliki nilai skor 4 (empat)
Pilihan
kelima, memiliki nilai skor 5 (lima )
3.8. Pengujian Instrumen
Penelitian
3.8.1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002: 154 ). Pada penelitian ini untuk
mencari reliabilitas instrumen menggunakan
rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini
berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara
1-5 dan uji validitas menggunakan
item total, dimana
untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:
Reliabilitas
adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, maksudnya apabila
dalam beberapa pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh
hasil yang relatif sama ( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian
ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha
Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows.
Rumus :
α =
|
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx =
jumlah varians skor total
Indikator
pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria
sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
3.8.2. Pengujian Validitas
Validitas
adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrumen (Arikunto, 2002: 144). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya validitas
instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah
dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian antara bagian
instrumen secara
keseluruhan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada
analisis butir yaitu dengan cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan
menggunakan Rumus korelasi product moment yang
dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto,
(2002: 146) sebagai berikut:
rxy
dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 : Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total
( Suharsimi Arikunto,
2002 : 146 )
Kesesuaian
harga rxy diperoleh
dari perhitungan dengan menggunakan rumus
diatas dikonsultasikan dengan tabel
harga regresi moment
dengan korelasi harga rxy lebih besar atau sama dengan regresi
tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika rxy lebih kecil
dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.
3.9.
Metoda Analisis Data
3.9.1
Analisa Korelasi
Analisis
data yang digunakan untuk melihat hubungan antara Faktor pengetahuan Pribadi ,Faktor
Budaya, Faktor Kelompok Acuan ,Faktor kelas Sosial, Faktor Produk, Faktor Harga,
Faktor Promosi, Faktor Distribusi, dan Faktor Kondisi Fisik dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang adalah dengan menggunakan korelasi product
moment dari Karl Pearson. Kegunaan dari korelasi ini adalah yaitu untuk menguji
dua signifikansi dua variabel, mengetahui kuat lemah hubungan, dan mengetahui
besar retribusi. Dalam penelitian ini analisis korelasi pearson digunakan untuk
menjelaskan derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan
variabel terikat (dependent) dengan nilai : -1 ≤ rs ≤ 1, dimana :
a. Bilai nilai rs = -1 atau mendekati -1, maka
korelasi kedua variabel dikatakan sangat kuat dan negatif artinya sifat
hubungan dari kedua variabel berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y akan turun atau sebaliknya.
b. Bila nilai rs = 0 atau mendekati 0, maka
korelasi dari kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama
sekali.
c. Bila nilai rs = 1 atau mendekati 1, maka
korelasi dari kedua variabel sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari
kedua variabel yang diteliti bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y juga naik atau sebaliknya.
Adapun kriteria penilaian korelasi menurut
Sugiyono (2003 ; 216) yaitu :
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Korelasi
Interval Koefisian
|
Tingkat Hubungan
|
0.00 – 0.199
|
Sangat Rendah
|
0.20 – 0.399
|
Rendah
|
0.40 – 0.599
|
Sedang
|
0.60 – 0.799
|
Kuat
|
0.80 – 1.000
|
Sangat Kuat
|
Penghitungan
korelsi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows.
Dalam
analisis data model analisa korelasi, karena jawaban responden yang diukur
dengan menggunakan skala likert (lykert
scale) diadakan scoring numerikal 1,2,3,4 dan 5 maka hal ini data masih
dalam bentuk ordinal sehingga Dengan demikian yang harus terlebih dahulu
dilakukan adalah merubah data ordinal kedalam data interval. Pada penelitian
ini data ordinal ditransformasikan ke data interval dengan menggunakan method of successive, Hays (1976).
3.10 Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
H1 :Ada hubungan antara Faktor Pengetahuan
Pribadi (X1) dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten
Bantul.
H2 :Ada hubungan antara Faktor Budaya (X2) dengan keputusan pembelian produk kerajinan
kulit motif wayang (tatah sungging)
pada toko kerajinan (art shop) wayang
kulit di Kabupaten Bantul.
H3 :Ada hubungan antara Faktor Kelompok Acuan (X3 dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H4 :Ada hubungan antara Faktor kelas Sosial (X4) dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H5 :Ada hubungan antara Faktor Produk (X5) dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H6 :Ada hubungan antara Faktor Harga (X6) dengan keputusan pembelian produk
kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H7 :Ada hubungan antara Faktor Promosi (X7) dengan
keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H8 :Ada hubungan antara Faktor Distribusi (X8) dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H9 :Ada hubungan antara Faktor Kondisi Fisik (X9)dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art
shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
0 Response to "Pengertian Metode Penelitian"
Post a Comment