APA ITU MIOMA UTERI?
BATASAN :
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas,
tidak berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa
juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri, atau uterine fibroid.(1)
INSIDEN
:
Kurang lebih 10 % dari jumlah seluruhnya penyakit pada
alat genital. Di Indonesia beberapa penulis mendapatkan bervariasi antara 2,39
% - 11,87 % dari tumor genokoli yang dirawat.(2)
Sebelum perang dunia kedua Remmelts (dikutip oleh
Joedosepoetro MS)(2) mendapatkan untuk bangsa Eropa 4,1 %, Indonesia
4,8 %, Cina 3,2 % dari semua tumor ginekologi yang dirawat di CBZ
Batavia-Centrum.
Sekitar 20-25 % ditemukan pada usia reproduksi, dan
meningkat 40 % pada usia lebih dari 35 tahun.(3)
ETIOLOGI
:
Etiologi secara pasti belum dikethaui, tetapi ada
korelasi antara pertumbuhan tumor dengan peningkatan reseptor
estrogen-progesteron pada jaringan mioma uteri, serta adanya faktor
predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormon pertumbuhan (GH) dan
Human Placental Lactogen.(3,4)
LETAK
TUMOR : (1,2, 4,5)
·
Serviks 3 %
·
Korpus uteri 97 % yang terdapat
pada :
·
Intramural bila tumbuh ke arah
kavum uteri dan menonjol dalam kavum uteri.
Mioma
submukosa ini dapat tumbuh terus dalam kavum uterus dengan tangkai sebagai
polip. Karena kontraksi uterus, polip dapat melalui kanalis servikalis dan
sebagian kecil atau besar memasuki vagina disebut Mioma geburt.
·
Subserosum bila tumbuh kearah luar
dan menonjol pada permukaan uterus.
·
Intraligamenter bila tumor tumbuh
diantara lapisan depan dan lapisan belakang ligamentum latum.
GEJALA
KLINIK : (1,2,4,5,6)
·
Adanya rasa penuh atau berat pada
perut bagian bawah dan teraba massa yang padat kenyal.
·
Gangguan haid atau perdarahan
abnormal dari uterus :
·
Hipermenorea
·
Metroragi
·
Dismenorea
·
Rasa nyeri akibat torsi atau
mengalami degenerasi
·
Akibat penekanan pada organ dapat
menyebabkan :
·
Disuria/polakisuria
·
Retensi urine
·
Konstipasi
·
Edema tungkai
·
Variises
·
Infertilitas
·
Abortus
DIAGNOSIS
: (2,4,5,6)
1.
Anamnesis adanya massa bagian bawah
perut dan riwayat perdarahan
2.
Pemeriksaan
a.
Palpasi abdomen, didapatkan tumor
di bagian atas pubis atau abdomen bagian bawah.
b.
Pemeriksaan ginekologi dengan
pemeriksaan bimanuil didapatkan tumor tersebut menyatu atau berhubungan dengan
rahim.
c.
Pemeriksaan penunjang terdiri dari
:
·
Ultrasonografi untuk menentukan
jenis tumor dalam rongga pelvis.(2)
·
Foto BNO/IVP pemeriksaan ini
penting bila pasien sudah pasti dioperasi untuk menilai massa di rongga pelvis
serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter. (4,7)
·
Histerografi dan histerskopi untuk
menilai pasien mioma submoukosa disertai dengan enfertilitas.(4)
·
Laparoskopi mengevaluasi massa pada
pelvis.(4)
·
Laboratorium : Darah lengkap.(4)
Urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati, ureum, kreatinin darah.
DIAGNOSIS
BANDING : (4,5)
·
Tumor solid ovarium
·
Uterus gravid
·
Kelainan bawaan rahim
·
Endometriosis, adenomiosis
·
Perdarahan uterus disfungsional
KOMPLIKASI
: (4,6)
·
Perdarahan sampai terjadi anemi
·
Torsi
·
Infeksi
·
Perubahan keganasan
·
Mengalami degenerasi
·
Infertilitas
PENATALAKSANAAN
:
Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, status
fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor.(4) Dan terbagi atas ;
penangan konservatif dan operatif.
1.
Penanganan konservatif bila : (1,3,4,5)
·
Mioma yang kecil pada pra dan
postmenopause tanpa gejala
Cara
penanganan konservatif sebagai berikut :
·
Observasi dengan pemeriksaan pelvis
secara periodik setiap 3-6 bulan
·
Bila anemi, Hb < 8 gr %,
transfusi PRC (packed red cell)
·
Pemberian zat besi
·
Penggunaan agonis hormon pelepas
gonadotropin (GnRHa) Leuprolid asetat 3,75 mg intramuskuler pada hari 1-3
menstruasi setiap minggu sebanyak 3 x.
2.
Penanganan operatif bila : (1,2,4,5,6,7)
·
Unuran tumor lebih besar dari
ukuran uterus 12-14 minggu (4,5,7)
·
Pertumbuhan tumor cepat
·
Mioma subserosa bertangkai dan
torsi
·
Bila dapat menjadi penyulit pada
kehamilan berikutnya.
·
Hipermenorea pada mioma submukosa.(7)
·
Penekanan pada organ sekitarnya.
Jenis operasi yang dilakukan berupa : (1,2,4,5,6,7)
1.
Miomektomi
Dilakukan
pada penderita infertil atau yang masih menginginkan anak.
2.
Histerektomi dilakukan bila pasien
tidak menginginkan anak lagi, tindakan ada 2 macam yaitu :
a.
Histerektomi abdominal dilaukakan
bila tumor besar terutama mioma intraligamenter, torsi dan akan dilakukan
ooforektomi.
b.
Histerektomi vaginal dilakukan bila
tumor kecil (ukuran umor < gravid 12 minggu), atau disertai dengan kelainan
divagina misalnya rektokel, sistokel,
enterokel.(4,6)
Mioma uteri dengan kehamilan tindakan kita :
1.
Pembedahan jarang dilakukan,
kecuali bila perlu sekali. Operasi biasanya
dilakukan 5-6 bulan post partum
dimana sudah terjadi involusi uterus dan regresi dari tumor.(4)
2.
Mioma subserosa yang bertangaki
bila terjadi infark maka dilakukan pengangkatan tangkainya.(7)
3.
Pada waktu partus, bila tidak
menghalangi jalan lahir, anak dilahirkan seperti persalinan normal, tetapi bila
menghalangi jalan lahir perlu dilakukan seksio.(2)
4.
Pasien harus masuk rumah sakit bila
mau melahirkan.(1)
KEPUSTAKAAN :
1.
Merril. JA, Geosman WT. Lesion of
the corpus uteri. In : Danforth. DN, Scott. JR. Eds. Gynecology, Chicago ; University of Illinois College of Medicine,
1987 : 1073-9
2.
Joedosepoetro MS. Tumor-tumor jinak
pada alat-alat genital. Dalam : Prawirodihardjo S, Wiknjosastro H, Sumapraja S,
Saifuddin AB eds. Ilmu Kandungan ed. II. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka, 1982-92
3.
Darmasetiawan MS. Penggunaan
padanan agonis hormon pelepas gonadotropin (GnRHa) pada kasus fibroma uterus.
Dalam : Stagas Endokrinologi Reproduksi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi
Indonesia. Kumpulan makalah simposium
prakongres. Jakarta ; 27 November 1993 : 1-6
4.
Lacey CG. Benign Disorders of the
Uterina Corpus. In : Pernoll M, Benson RC. Eds. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment 6th
ed. California ; Appleton & Lange : 1987 : 657-62
5.
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran UNPAD. Tumor alat kandungan. Dalam : Ginekologi. Bandung ; Elstar offset ; 1981 : 154-30
6. Jeffcoate
SN. Tumors of the corpus uteri. In : Tindal V.R. Principles of gynecology 4th ed. London ; Butterworths,
1980 : 417-30
7.
Hibbard. LT. Uterine Myomas. In :
Mishell DR, Brenner PF.. eds Management of Common Problems in Obstetrics
and Gynecology. Los Angeles ; Medical Economics Books, 1993 : 241-3
0 Response to "APA ITU MIOMA UTERI?"
Post a Comment