Ibu Post partum




Puerperium (nifas) ialah masa sesudah persalinaan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Kejadian yang terpenting dalam masa nifas adalah: involusi uterus dan proses laktasi.
   Perubahan dari alat badan
a.      Involusi rahim
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot. Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang tetapi setelah 2 hari ini uterus mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke 10 tidak teraba lagi dari luar. Setelah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal.
Proses involusi uteri pada bekas implantasi plasenta, terdapat gambaran sebagai berikut :
1.      Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 X 15 cm, permukaan kasar, dimana pembuluh dasar besar bermuara.
2.      Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose, di samping pembuluh darah tertutup karena kontraksi otot rahim.
3.      Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke -2 sebesar 6 sampai 8 cm, dan akhir puerperium sebesar 2 cm.
4.      Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama dengan lokia.
5.      Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh karena pertumbuhan endometrium yang berasal dari tepi luka dan lapisan basalis endometrium.
6.      Kesembuhan sempurna pada saat akhir dari masa puerperium. 
b.      Gambaran klinis masa puerperium
Segera setalah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 38 derajat. Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya, akan menjadi keras karena kontraksinya, sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Kontraksi uteerus yang diikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri disebut nyeri ikutan atau after pain terutama pada multipara. Pengeluaran lokia dapat dibagi
berdasarkan jumlah dan warnanya sebagai berikut:
1.      Lochea rubra (kruenta)
a.       1 sampai 3 hari, berwarna merah dan hitam
b.      Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa   mekonium, sisa darah.
2.      Lochea sanginolenta
a.       3 sampai 7 hari
b.      Berwarna putih dan bercampur merah
3.      Lochea serosa
a.       7 sampai 14 hari
b.      Berwarna kekuningan
4.      lochea alba
a.       Setelah hari ke 14
b.      Berwarna putih
c.      Perawatan masa puerperium
Perawatan puerperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini (early mobilization). Perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan:
1.      Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium
2.      Mempercepat involusi alat kandungan
3.      Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
4.      Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
d.     Perawatan puerperium dilakukan dalam bentuk pengawasan
Perawatan yang di lakukan oleh tenaga kesehatan meliputi:
1.      Rawat gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI, sehingga kelancaran ASI lebih terjamin.
2.      Pemeriksaan umum
a.         Kesadaran penderita
b.         Keluhan yang terjadi setelah persalinan
3.      Pemeriksaan khusus
a.       Fisik:Tekanan darah, nadi dan suhu
b.      Fundus uteri: Tinggi fundus uteri, kontraksi uterus
c.       Payudara: Puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
d.      Patrun lochea : Lochea rubra, lochea sanguinolenta
e.       Luka jahitan episiotomi: Apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda  infeksi ( kolor, dolor, fungsiolesa, dan pernanahan ).

0 Response to " Ibu Post partum "

Post a Comment