Thursday, February 21, 2013
Kesehatan
Ibu Post partum
Puerperium
(nifas) ialah masa sesudah persalinaan yang diperlukan untuk pulihnya kembali
alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Kejadian yang terpenting dalam masa nifas
adalah: involusi uterus dan proses laktasi.
Perubahan dari alat badan
a.
Involusi rahim
Setelah plasenta
lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot.
Selama 2 hari berikutnya, besarnya tidak seberapa berkurang tetapi setelah 2
hari ini uterus mengecil dengan cepat, sehingga pada hari ke 10 tidak teraba
lagi dari luar. Setelah 6 minggu tercapai lagi ukurannya yang normal.
Proses involusi
uteri pada bekas implantasi plasenta, terdapat gambaran sebagai berikut :
1.
Bekas implantasi plasenta segera
setelah plasenta lahir seluas 12 X 15 cm, permukaan kasar, dimana pembuluh
dasar besar bermuara.
2.
Pada pembuluh darah terjadi
pembentukan trombose, di samping pembuluh darah tertutup karena kontraksi otot
rahim.
3.
Bekas luka implantasi dengan cepat
mengecil, pada minggu ke -2 sebesar 6 sampai 8 cm, dan akhir puerperium sebesar
2 cm.
4.
Lapisan endometrium dilepaskan
dalam bentuk jaringan nekrosis bersama dengan lokia.
5.
Luka bekas implantasi plasenta
akan sembuh karena pertumbuhan endometrium yang berasal dari tepi luka dan
lapisan basalis endometrium.
6.
Kesembuhan sempurna pada saat
akhir dari masa puerperium.
b.
Gambaran klinis masa puerperium
Segera setalah
persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan, tetapi tidak lebih dari 38
derajat. Uterus yang telah menyelesaikan tugasnya, akan menjadi keras karena
kontraksinya, sehingga terdapat penutupan pembuluh darah. Kontraksi uteerus
yang diikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri disebut nyeri ikutan atau after pain terutama pada multipara.
Pengeluaran lokia dapat dibagi
berdasarkan jumlah
dan warnanya sebagai berikut:
1. Lochea rubra (kruenta)
a. 1 sampai 3 hari, berwarna merah dan hitam
b. Terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, sisa darah.
2. Lochea sanginolenta
a. 3 sampai 7 hari
b. Berwarna putih dan bercampur merah
3. Lochea serosa
a. 7 sampai 14 hari
b. Berwarna kekuningan
4. lochea alba
a. Setelah hari ke 14
b. Berwarna putih
c.
Perawatan masa puerperium
Perawatan
puerperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan mobilisasi dini (early mobilization). Perawatan
mobilisasi dini mempunyai keuntungan:
1.
Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium
2.
Mempercepat involusi alat
kandungan
3.
Melancarkan fungsi alat
gastrointestinal dan alat perkemihan
4.
Meningkatkan kelancaran peredaran
darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.
d.
Perawatan puerperium dilakukan
dalam bentuk pengawasan
Perawatan yang di lakukan oleh tenaga kesehatan
meliputi:
1.
Rawat gabung
Perawatan ibu dan
bayi dalam satu ruangan bersama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan
bayinya, segera dapat memberikan ASI, sehingga kelancaran ASI lebih terjamin.
2.
Pemeriksaan umum
a.
Kesadaran penderita
b.
Keluhan yang terjadi setelah
persalinan
3.
Pemeriksaan khusus
a. Fisik:Tekanan darah, nadi dan suhu
b. Fundus uteri: Tinggi fundus uteri, kontraksi uterus
c. Payudara: Puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
d. Patrun lochea : Lochea rubra, lochea sanguinolenta
e. Luka jahitan episiotomi: Apakah baik atau terbuka, apakah ada
tanda infeksi ( kolor, dolor,
fungsiolesa, dan pernanahan ).
0 Response to " Ibu Post partum "
Post a Comment