Wednesday, March 6, 2013
Artikel
Kebenaran di Balik Holokaus
Alasannya
adalah bahwa sebagai Muslim, kita mengikuti petunjuk yang diberikan Allah di
dalam Al Qur’an. Di dalam kitab itu,
siapa pun yang melakukan kejahatan di dunia ini, berbuat kejam kepada orang
lain, atau membunuh tanpa hak, akan dilaknat.
Menurut satu firman Ilahiah yang ada dalam Taurat, dan telah dijelaskan
kepada kita di dalam Al Qur’an, “...barang
siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang
lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia
telah membunuh manusia seluruhnya...”(QS.
Al-Maidah, 5: 32). Karena itu, pembunuhan
bahkan satu saja orang tak bersalah, merupakan kejahatan yang tak boleh
dianggap remeh.
Adalah suatu
fakta yang terang bahwa selama Perang Dunia II dan tahun-tahun sebelumnya, yang
merupakan pokok bahasan buku ini, kaum Yahudi menjadi korban kebiadaban dan
pembantaian besar-besaran. Kami mengutuk
pembunuhan dan penindasan orang-orang tak bersalah ini oleh Nazi, atau siapa
pun. Hal ini tak terbatas pada kaum
Yahudi: mutlak tak ada pembenaran bagi kekejaman yang ditimpakan kepada puluhan
juta orang tak bersalah yang kehilangan nyawa pada Perang Dunia II (apakah ia
orang Jerman, Rusia, Inggris, Perancis, Jepang, Cina, gipsi, Kroasia, Polandia,
Serbia, Arab, Bosnia, atau bangsa apa pun).
Para sejarawan menaksir bahwa sekitar 29 juta rakyat sipil terbunuh oleh
Nazi sebelum dan selama perang, di kamp-kamp konsentrasi, ghetto-ghetto
(perkampungan kumuh Yahudi), pembantaian militer dan pembunuhan politik.
Satu dari dua masalah penting yang dibahas buku ini adalah
bahwa Nazi Jerman, yang bertanggung jawab atas kebengisan mengerikan itu, juga
terlibat kerjasama rahasia dengan sejumlah pendiri negara Israel. Banyak orang mungkin merasa hal ini sangat
mengejutkan, namun fakta-fakta sejarah menunjukkan bahwa beberapa pendiri
negara Israel, dengan kata lain kaum Zionis, pada satu waktu terlibat kerjasama
yang erat dengan Nazi Jerman. Dasar
tindakan itu adalah mereka berpikir bahwa tekanan Nazi akan menjadi alasan kuat
bagi kaum Yahudi Eropa berpindah ke Palestina.
Secara ekonomi dan politik, mereka mendukung kekuasaan Nazi yang akan
melakukan kekejaman pada kaum mereka sendiri, dan banyak bangsa lainnya, serta
menyambut gembira kebijakan-kebijakan rasis Nazi.
Ini suatu hal penting, karena kebiadaban Nazi dan tragedi
kaum Yahudi yang menjadi korbannya telah digunakan sebagai alat politik sejak
Perang Dunia II hingga kini. Untuk
membenarkan kebijakan pendudukan dan terornya, dan membungkam kecaman yang
terarah padanya, negara Israel terus bersembunyi di balik konsep ‘Holokaus’. Sesungguhnya, berdirinya negara Israel
sebagian besar dimungkinkan berkat dukungan dan simpati dunia yang diilhami
konsep genosida itu. Hal lain yang akan
kita bahas dalam buku ini adalah fakta bahwa kebijakan pemusnahan Nazi tak
hanya ditujukan pada kaum Yahudi, namun juga pada etnis, kelompok agama dan
kelompok etnis lain, seperti orang-orang gipsi, Polandia, Slavia, penganut
Katolik yang taat, penganut Kesaksian Yehova (sebuah aliran agama Nasrani),
serta para penyandang cacat fisik dan mental.
Benar bahwa kaum Yahudi, yang 5,5 juta orang di antaranya terbunuh di
kamp-kamp konsentrasi, adalah korban terbanyak kebiadaban Nazi. Namun, sebenarnya, jumlah seluruh korban yang
terbunuh di kamp-kamp itu mencapai lebih dari 11 juta orang, dan lebih dari
setengah jumlah itu mencakup anggota bangsa-bangsa yang disebutkan di
atas. Genosida yang ditimpakan kepada
orang-orang ini harus dikenang tak kurang daripada yang ditimpakan kepada kaum
Yahudi. Penggambaran bahwa kebiadaban
Nazi khusus ditujukan kepada kaum Yahudi adalah bagian dari upaya ‘mengubah
Holokaus menjadi alat politik’, sebagaimana kami terangkan di muka, dan ini
amat salah.
0 Response to "Kebenaran di Balik Holokaus"
Post a Comment